DPC FSPTI-KSPSI Kabupaten Siak Imbau Anggota untuk Tetap Solid di Tengah Dualisme Kepengurusan

  • Senin, 01 Juli 2024 - 08:40:54 WIB | Di Baca : 106 Kali

 


SeRiau - Kubu Unggal Gultom, DPC Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTI-KSPSI) Kabupaten Siak, mengimbau seluruh anggota, Pimpinan Unit Kerja (PUK), hingga Pokja yang tergabung di FSPTI Siak untuk tidak terpengaruh oleh narasi-narasi yang dapat memecah belah serikat.

Dualisme kepengurusan di DPC F.SPTI Siak, antara kubu Unggal Gultom dan kubu Nelson Manalu, telah menimbulkan perselisihan di wilayah Kabupaten Siak. Hearing bersama DPRD Siak telah dilakukan, dan aksi unjuk rasa di kantor pemerintahan Kabupaten Siak serta kericuhan di lapangan antara sesama anggota F.SPTI juga sering terjadi.

Unggal Gultom mengingatkan seluruh anggotanya agar tidak terpancing oleh provokasi yang dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan di kalangan keluarga besar F.SPTI se-Kabupaten Siak. "Saya meminta dan memohon agar tidak terpicu oleh keputusan SPTI dan menginstruksikan semua anggota untuk bekerja dengan baik," ungkap pria yang akrab disapa UG ini.

Ia juga mengajak semua pekerja untuk bekerja sama dan menjaga kenyamanan, sehingga dapat menimbulkan efek ekonomi yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Unggal Gultom berharap pekerjaan di lapangan dapat berjalan dengan baik karena dinaungi oleh Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia.

Unggal Gultom dan anggotanya siap menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif, sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi yang baik di wilayah Riau, khususnya Kabupaten Siak. "Terkait permasalahan yang timbul, kita akan menyelesaikannya dengan mengikuti aturan dan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. SPTI maju terus pantang mundur," tutupnya.

Sementara itu, Panit 3 Subdit 3 Ditintelkam Polda Riau, Iptu Juliart L Tobing, mengunjungi kantor DPC F.SPTI-KSPSI kubu Unggal Gultom di Perawang Kabupaten Siak. Ia menyarankan agar kericuhan antara kedua belah pihak tidak terulang kembali, karena kericuhan akan merugikan para pengusaha dan masyarakat di Kabupaten Siak. "Marilah kita jaga keamanan dan ketentraman antara kedua belah pihak," pinta Iptu Juliart L Tobing.

Ia juga menekankan bahwa kericuhan tidak hanya merugikan kedua belah pihak, tetapi juga akan berdampak besar pada para pekerja dan buruh, yang mata pencahariannya sebagai pekerja akan sangat terpengaruh, jika mereka tidak bekerja. "Marilah kita saling menjaga kerukunan demi persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya. (rls)





Berita Terkait

Tulis Komentar