Antisipasi Kejahatan Phising, BRK Syariah Tingkatkan Pelayanan pada Aplikasi Mobile Banking

  • Jumat, 08 September 2023 - 17:13:12 WIB | Di Baca : 328 Kali

 

SeRiau - Pekanbaru - Seiring berkembangnya teknologi, kejahatan digital pun juga makin ramai dengan beragam modus, salah satunya adalah phising. Dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang semakin canggih, PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) atau BRK Syariah terus berkomitmen untuk memberikan layanan perbankan yang aman dan terpercaya kepada nasabahnya. Salah satunya dengan melakukan pembaharuan keamanan pada aplikasi BRKS Mobile.

Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan BRK Syariah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh nasabah BRK Syariah atas ketidaknyamanan dalam layanan transaksi Mobile Banking saat ini. Namun pembaruan keamanan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penipuan melalui pengiriman aplikasi .apk dalam bentuk undangan pernikahan, perbankan, dan pengiriman paket barang semakin marak terjadi saat ini.

“Kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data pribadi korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks. Sasaran data yang diincar para penjahat cyber ini yaitu kata sandi, NIK, nomor kartu kredit, ATM dan informasi identitas penting lainnya. Untuk menghindari agar nasabah BRK Syariah tidak menjadi korban kejahatan digital ini, Tim IT BRK Syariah melakukan pembaharuan pada aplikasi mobile banking sebagai upaya untuk peningkatan keamanan,” kata Edi Wardana.

Aktivitas layanan Custumer Service (CS) di kantor Cabang Utama Pekanbaru dalam dua hari ini cukup membludak khususnya untuk aktiviasi Mobile Banking. Nasabah sengaja meluangkan waktu kerjanya untuk datang kentor unit BRK Syariah agar Mobile Banking nya dapat dipergunakan kembali.

“Sebenarnya ini memang harus mengorbankan waktu kerja untuk datang ke sini, karena ini kebutuhan dan urgent. Transaksi melalui mobile banking lebih cepat dari pada harus ke mesin ATM. Kalau bisa jika ada kendala seperti ini, Bank harus buka layanan pada hari Minggu dan Sabtu, agar tidak mengganggu waktu kerja,” kata Andri.

Untuk aktivasi Mobile Banking BRK Syariah ini, Nasabah diwajibkan membawa Buku Tabungan, Kartu ATM dan KTP. Jika salah satu tidak terpenuhi, maka CS juga tidak dapat membantu nasabah memproses aktivasi Mobile Banking BRKS. Aturan ini berlaku untuk seluruh nasabah untuk keaslian dokumen pendukung.

“Tadi nomor antrian saya sudah dipanggil, tetapi karena saya tidak bawa buku tabungan, jadi CS nya belum bisa membantu melakukan aktivasi Mobile Banking ini. Nanti kembali lagi ke bank, karena Mobile Banking ini diperlukan. Kalau dulu aktivasi tidak perlu ke bank, tapi yang saat ini memang diwajibkan ke CS baru bisa aktif kembali,” kata Meli warga Sigunggung ini.

Pemimpin Divisi TSI Ashari melalui Pinbag Planning & Assurance Agustian Kartasari mengatakan beberapa waktu lalu ada nasabah BRK Syariah yang menjadi korban phising ini. Modus penipuan yang dikenal dengan istilah Phising ini dikirimkan melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp. Ketika penerima tanpa sadar mengklik pesan tersebut, aplikasi yang telah dibuat secara jahat akan bekerja tanpa sepengetahuan pengguna karena tampilan aplikasi tidak akan muncul.

Setelah aplikasi terinstal dan bekerja secara otomatis, aplikasi tersebut akan mencuri data yang dapat merugikan pengguna, bahkan menyebabkan perangkat mobile dapat diretas dari jarak jauh. Bagi pengguna yang kurang familiar dengan teknologi informasi, hal ini memudahkan pelaku kejahatan dalam melakukan penipuan.

“Saat ini, kesadaran akan teknologi informasi menjadi penting bagi semua lapisan masyarakat agar kejahatan phising seperti ini dapat diminimalisir, bahkan tidak ada celah bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Kita di tim IT melakukan pembaharuan keamanan pada layanan Mobile Banking untuk pengguna Andorid. Langkah proaktif ini unuk melawan ancaman Cyber Crime dan mendorong nasabah untuk meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian dalam menjaga keamanan transaksi internet banking,” Agustian.

Menambahkan hal tersebut, Pinbag IT Security BRK Syariah Adhe Suryamin dalam memberikan keamanan kepada nasabah, BRK Syariah terus melakukan inovasi dan pengamanan dengan standar keamanan berlapis untuk menjaga data dan transaksi digital nasabah tetap aman dan terhindar dari kebocoran data melalui penerapan strategi dalam hal people, process, dan technology.

“Karena banyak pengambil alih akun Mobile Banking dan merugikan nasabah, maka jangan pernah memberikan user ID dan password/kode OTP/PIN BRK Syariah kepada siapapun. BRK Syariah tidak pernah meminta user ID dan password/kode OTP/PIN dari nasabah baik melalui SMS, Telpon, Email dan Media Sosial. Pastikan menghubungi atau dihubungi oleh kontak resmi BRK Syariah. Jangan klik tautan yang mencurigakan dari website, aplikasi pesan instan, media sosial, atau nomor yang tidak dikenal,” imbuhnya mengingatkan nasabah tetap waspada.

Sementara itu, Pinbag Digital Banking, T Husni Kholil menyebutkan, pihak bank saat ini tengah berupaya agar ketidaknyamanan nasabah terhadap layanan mobile banking dapat segera dituntaskan. Sehingga untuk aktivasi Mobile banking nantinya, nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor unit melalui CS.

“Kita upayakan ada kabar baik dari aktivasi Mobile Banking ini. Kita sudah melakukan kordinasi dengan Divisi dan tim terkait lainnya, agar aktivasi Mobile Banking nantinya dapat dilakukan melalui mesin ATM saja. Ini untuk membantu nasabah yang tidak bisa datang ke kantor BRK Syariah karena sedang ada aktivitas lain,” kata Husni Kholil.(***)





Berita Terkait

Tulis Komentar