PEKANBARU,SeRiau -Peristiwa penembakan yang menewaskan seorang warga Kampung Dalam, Jodi Setiawan (21) di Jalan Hasanuddin Pekanbaru, Sabtu (07/01/17) lalu ternyata dipicu rasa dendam si tersangka Satriandi (29). Tersangka yang merupakan pecatan polisi itu dendam terhadap korban karena masalah persaingan bisnis narkoba. "Motifnya dendam. Dia (Satriandi) dan korban ada persaingan bisnis narkoba. Jadi tak mau bisnisnya terganggu, tersangka nekat menembak korban hingga tewas," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, Senin (9/1/17). Pamen berkepala pelontos ini menambahkan, dalam aksi penembakan yang dilakukan tersangka lalu, ada pula seorang wanita yang diduga terlibat membantu tersangka. Hanya saja, Susanto belum merincikan peran sang wanita yang kini masih diburu pihaknya tersebut. "Masih ada DPO yang kita cari. Perempuan. Perannya membantu tersangka. Ini sedang kita dalami lagi," singkatnya. Sebelumnya, kurang dari 24 jam pasca insiden penembakan misterius yang menewaskan Jodi Setiawan (21) di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Lima Puluh pada Sabtu (07/01/17) jelang tengah malam lalu, tim Sat Reskrim Polresta Pekanbaru akhirnya berhasil mengungkap dalang dibalik peristiwa tewasnya warga Kampung Dalam tersebut. Tersangka adalah Satriandi (29), seorang pecatan polisi yang terlibat kasus narkoba. Menurut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto, tersangka diringkus saat berada di daerah Padang Panjang, Ahad (8/1/17) kemarin. Dalam penangkapan itu, pihaknya juga mengamankan barang bukti sepucuk senjata api rakitan lengkap beserta 6 butir peluru. "Tersangka Satriandi ini kita tangkap ketika lagi berada di dalam mobil Honda Freed BM 1110 OC. Lokasinya di daerah Padang Panjang. Pemeriksaan awal, yang bersangkutan mengakui bahwa dialah yang melakukan penembakan terhadap Jodi, warga Kampung Dalam yang ditemukan tewas di Jalan Hasanuddin sehari sebelumnya," sebutnya.(***)   Sumber RIAUPLUS.COM