​Kepelatihan Pelatih Futsal Level I Nasional Diharapkan Dapat Genjot Prestasi Futsal Riau

  • Ahad, 09 Oktober 2016 - 13:55:18 WIB | Di Baca : 2365 Kali
Pekanbaru, SeRiau - Seiring usainya Kepelatihan Pelatih Futsal Level I nasional di Riau, sumber daya manusia (SDM) pelatih Riau yang mengikuti diharapkan dapat mendongkrak prestasi Futsal Riau di tingkat nasional.   Adapun Keberadaan sumber daya manusia (SDM) pelatih saat ini merupakan bagian terpenting untuk memajukan olahraga futsal dan termasuk di Riau.  "Pelatihan ini jelas tujuannya agar atlet futsal Riau  mampu bersaing di tingkat nasional," ujar Direktur Teknis Timnas Futsal Indonesia, Efraim Ferdinand, ahad (9/10) usai memberikan kursus kepelatihan pelatih futsal level I nasional yang digelar di  Pekanbaru 5-8 Oktober 2016. Menurut Efraim, Provinsi Riau memiliki jumlah pemain yang potensial dan pasti suatu saat bisa bersaing di level nasional. "Dan semua itu bukanlah satu hal yang mustahil, jika sumber daya pelatih jeli melihat potensi yang ada," ucap pria lulusan terbaik pelatih futsal Level II AFC tersebut. Potensi pemain itu kata Efraim, bisa dilihat dari berapa banyak jumlah sekolah tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat di Riau.  "Jika dikalkulasikan setiap sekolah memiliki 20 pemain ikut ekstra kurikuler, coba kalikan dengan jumlah sekolah di Riau hasilnya ribuan orang lebih dan itu baru Pekanbaru saja. Masa dari sekian pemain tidak bisa kita mendapatkan pemain bagus," ungkapnya. Untuk itulah Efraim berharap kursus untuk pelatih angkatan pertama yang di gelar Asosiasi Futsal Provinsi Riau ini bisa memberikan manfaat bagi para peserta dan Riau tentunya. "Saya berharap Riau bisa muncul di level nasional seperti Bali," paparnya. Lebih jauh Efraim menceritakan, Bali bisa muncul di PON 2016 lalu setelah 2014, AFP nya menggelar kursus kepelatihan."Hasilnya Bali lolos ke PON dengan pemain dan pelatih asal Bali sendiri. Uniknya para pemain yang turun merupakan pemain yang menjadi peraga saat pelaksanaan kursus," kata Efraim lagi. Jadi tegas Efraim, tidak ada yang mustahil. "Oleh karena saya minta  peserta bisa mengambil pelajaran  penting itu. Kita boleh kalah dipertandingan tapi jangan kalah di kehidupan, " ujarnya. ( ser)





Berita Terkait