Ribuan Orang Ikut Jalan Sehat Meriahkan Bulan Merdeka Belajar

  • Ahad, 14 Mei 2023 - 18:45:35 WIB | Di Baca : 365 Kali

 

Seriau,- Memeriahkan Bulan Merdeka Belajar, ribuan orang terdiri dari siswa, guru, pegawai dan anggota komunitas mengikuti jalan sehat  Minggu (14/5) pagi. Kegiatan yang dipusatkan di halaman di Gelanggang Olahraga Tribuana merupakan kegiatan yang ditaja oleh Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP), Balai Guru Penggerak (BGP),
Balai Bahasa Provinsi Riau, Universitas Riau (Unri) dan Pemprov Riau.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Bobby Rachmat yang hadir mewakili Gubernur Riau dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan jalan sehat ini.

Setelah melepaskan balon ke udara serta melepas peserta dengan mengibaskan bendera, ribuan peserta, tua dan muda berjalan mengikuti rute yang telah disiapkan panitia." Mari kita ikuti bersama. Karena jalan pagi ini baik bagi tubuh," kata Bobby

Dari halaman GOR Tribuana, peserta berjalan menyusuri jalan Diponegoro menuju Jalan Pattimura. Kemudian berputar di depan SMKN 2 Pekanbaru, kembali ke Jalan Pattimura (Bundaran Keris), Jalan Diponegoro dan masuk kembali ke halaman GOR Tribuana.

Kepala BPMP Riau, Dr Wisma Endrimon mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hardiknas dan Bulan Merdeka Belajar. Bersama-sama UPT Kemendikbud yang ada di Riau, Unri dan Unilak, kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Pemprov. Hadiah yang diberikan saat ini, tambahnya, adalah sumbangan semua instansi.

" Kami berterimakasih kepada Pemprov. Termasuk kepada Kepala UPT, Unri dan Unilak dengan harapan kegiatan kali ini memberikan kesan baik. Khususnya mendorong masyarakat hidup sehat dengan giat berolahraga.

Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Riau, Riesky Bestary mengatakan sebelum jalan sehat, pihaknya telah melakukan sejumlah webinar. Sementara, khusus jalan sehat, digelar serentak di Indonesia.
"Harapannya, dengan kegiatan ini kita bisa mewujudkan Merdeka Belajar. Kita capai bersama-sama secara kolaboratif seluruh komponen yang ada di Provinsi Riau ini," ujarnya.

Riesky mencontohkan program Sekolah Penggerak di SMA dan Pusat Keunggulan di SMK yang menjadi wujud Merdeka Belajar. Dimana, hal yang diterapkan adalah kurikulum merdeka yang targetnya pembelajaran yang berpihak pada murid. Di samping itu, menciptakan murid-murid yang berkarakter.

Rektor UNRI, Prof Dr Sri Indarti menyebut keikutsertaan perguruan tinggi dalam kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi. "Kita merasa Merdeka Belajar bukan hanya milik pemerintah provinsi, tapi juga universitas. Apalagi, sejak 2020 sudah diterapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka," tuturnya.
Dijelaskan dia, sejauh ini Unri sangat mendukung Merdeka Belajar di Riau. Terutama diterapkan terlebih dahulu di universitas. Dimana, di Unri ada delapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Seperti magang, studi independen, mengajar di desa dan lainnya.

"Terkait program ini, kita mempersiapkan mahasiswa dalam dua kurikulum. Yaitu, kurikulum bagi mahasiswa yang tak ikut Merdeka Belajar. Tapi mahasiswa wajib difasilitasi dengan cara mensosialisasikan semua program Merdeka Belajar," kata dia.

Dengan program ini, mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi tapi punya passion sebagai wartawan berpeluang kuliah satu semester di kampus FISIP. Kemudian jika ingin terkait dengan dunia industri, ada program magang selama 6 bulan di sejumlah badan usaha yang setara dengan 20 SKS.

Kemudian ada juga program Wirausaha Merdeka. Semua program ini disambut antusias oleh mahasiswa. Apalagi, tujuan program ini baik agar mahasiswa multitalenta dan siap terjun ke dunia usaha serta industri.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, M Job Kurniawan juga menyambut positif kegiatan ini. Dengan kegiatan ini diharap semakin banyak yang paham dengan program Merdeka Belajar yang membuka peluang pada siswa belajar sesuai dengan minatnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala SMKN 3 Pekanbaru, Rita Johan SPd MM dalam testimoninya menyampaikan sejumlah keuntungan yang mereka peroleh sebagai sekolah SMK Pusat Keunggulan
Semua kurikulum sudah link and match dengan industri, dapat peralatan, renovasi sekolah dan siswa belajar sesuai passion. Kemudian, ada guru tamu dari industri. Guru pun bisa magang di industri. Di samping itu, siswa terserap ke dunia kerja sebanyak 98,5 persen. (zal)

 





Berita Terkait

Tulis Komentar