Siap Maju Jadi Ketua KONI Riau, Kordias: Perlu Perubahan untuk Lahirkan Atlet Berprestasi

  • Kamis, 05 Agustus 2021 - 22:52:14 WIB | Di Baca : 4300 Kali
Ketua Percasi Riau, Kordias Pasaribu

SeRiau - Masa jabatan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau akan berakhir Januari 2022 mendatang. Untuk melanjutkan estapet kepengurusan, KONI Riau pun mengeluarkan syarat untuk menjadi bakal calon dan calon ketua yang akan diputuskan pada Musyawarah Olahraga Provinsi Riau.

Melihat kesempatan itu, Kordias Pasaribu yang saat ini menjabat Ketua Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Riau siap maju dan didukung menjadi Ketua KONI Riau periode 2022-2026.

Bukan tanpa dasar, Kordias menilai bahwa olahraga di Riau perlu perubahan, dan dirinya merasa terpanggil untuk itu. Menurutnya, kemajuan olahraga tidak terlepas dari 3 pilar,  yakni pelaku olahraga, pemerintah dan pelaku usaha. 

"Ketiganya harus menjadi satu nafas untuk melakukan perubahan dan melahirkan atlet berprestasi di masing-masing cabang olahraga (cabor), baik di tingkat provinsi, nasional bahkan hingga Internasional," ujar Kordis, Kamis (5/8/2021).

Ia mengakui, selama ini kekurangan dalam pembinaan olahraga karena belum mampu menyuguhkan harapan terhadap masyarakat yang dimana pemerintah seharusnya menyiapkan fasilitas untuk mendukung. "Seperti menyiapkan hadiah atau jaminan hidup terhadap pelaku atau peraih prestasi dalam olahraganya masing-masing," sebutnya.

Dikatakannya, jika pemerintah tidak mampu memberikan fasilitas, support dan harapan serta penghargaan, tentu masyarakat dan orang tua tidak menjadikan ini salah satu hal yang terpenting dalam mendidik anak-anaknya.

"Jadi ke depan kami akan ikut menggandeng yang 3 pilar ini agar nanti orang tua dan juga guru ikut terlibat untuk membina ataupun mencari bibit untuk dibina," ungkapnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Riau ini juga menyebut, dirinya sudah mendapatkan dorongan dari KONI kabupaten/kota dan cabor yang ada di Provinsi Riau untuk maju menjadi Ketua KONI Riau.

"Namun tak mungkin saya sebutkan jumlahnya berapa. Yang pasti memang itu sudah cukup sebagai syarat untuk maju menjadi calon ketua KONI Riau. Bahkan jumlahnya sudah berlebih. Sudah melewati dari yang menjadi syarat," ungkapnya.

Dirinya mengaku tidak pernah memaksa cabor ataupun KONI kabupaten/kota untuk mendukungnya. Untuk menjadi calon Ketua KONI Riau, peserta harus memiliki 4 dukungan dari KONI kabupaten/kota dan 15 dukungan dari cabor yang ada dalam keanggotaan KONI Riau.

"Saya hanya menyampaikan ini loh yang akan saya lakukan. Seperti apa kedepan, itu yang saya sampaikan kepada mereka. Dan ternyata mereka cocok dan memberikan dukungan," jelasnya.

Dari beberapa hal yang disampaikan oleh cabor, Ia menyebut bahwa mereka (cabor) ingin setiap keluhan itu ditanggapi secara cepat serta mereka juga meminta agar kepengurusan KONI Riau lebih transparan.

"Kalau saya lihat lebih secara spesifiknya, KONI kedepan haruslah satu jiwa dengan cabornya. Apa yang dirasakan cabornya, apa yang dirasakan atletnya harus langsung direspon oleh pengurus KONI," bebernya.

"Makanya kami bawa perubahan. Perubahan ini bukan hanya berubah orangnya. Namun juga perubahan cara mengorganisasikan KONI yang jadi salah satu induk cabor di Riau," lanjutnya. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar