Jelang Mudik Lebaran,  Pengemudi Harus Teliti Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas 

  • Jumat, 24 Mei 2019 - 21:22:21 WIB | Di Baca : 1863 Kali

 

SeRiau - Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau Ir. H Abdul Kudus Zaini. MT. MS.Tr mengatakan jelang memasuki mudik lebaran Idul Fitri 1440 H para pengemudi kendaraan pribadi, mobil, travel, angkutan umum, truk dan sepeda motor  yang melintasi ruas jalan di Provinsi Riau harus berhati hati saat mengemudi. Ada beberapa lokasi dinilai sebagai rawan kecelakaan baik sebelum dan sesudah lebaran

" Ada titik titik rawan diruas jalan Black Spot dan ada titik rawan kecelakaan Black Site, mulai jalur lintas timur, jalur lintas utara dan jalur lintas tengah jelang H-7 dan H+7. Pihak instansi terkait, Polantas dan Dinas Perhubungan harus hati hati mencari titik rawan kecelakaan lalu lintas dan jangan hanya bicara ke teori saja. Lihat mana ruas jalan yang potensi rawan dari hasil kejadian kecelakaan lalu lintas, bukan hanya korban yang harus kita bicarakan," kata Abdul Kudus, Jumat (24/5) di Pekanbaru

Kudus Zaini yang juga pengamat transportasi Riau mendukung operasi ketupat lebaran. Operasi ini akan memberi rasa aman, tenang, bagi masyarakat yang ingin pulang mudik untuk menjumpai orangtua, keluarga dan sanak family. Pengendara harus mengetahui lokasi jalan, marka jalan, lingkungan, jalan berlobang, permukaan jalan dan dranase demi keselamatan berlalu lintas. Survey jalur mudik yang sering terjadi longsor juga harus menjadi perhatian. Operasi ketupat lebaran dilakukan untuk meredam potensi ganguan Kamtibmas di perkotaan maupun diluar perkotaan dalam perjalanan . 

Sebelum mudik, kata Kudus, para pengendara harus mempersiapkan kendaraan dulu agar dalam perjalanan tidak terjadi kerusakan. Dari segi perilaku manusia, tolong juga diperhatikan perilaku membawa kendaraan, fisik manusia membawa kendaraan serta jangan minum alkohol dan emosional.

" Personil Polantas dan Perhubungan saya ucapkan selamat membantu masyarakat untuk mudik dalam perjalanan  agar bisa sampai ke tujuan ," kata Kudus yang aktif di Pusat Study Transportasi FT UIR ini

Selain itu, kata Kudus, penjagaan dan pengaturan lampu lalu lintas di perkotaan perlu dibenahi secara serius. karena, biaya manajemennya cukup tinggi. Pengaturan lampu lalu lintas ini sangat diperlukan pada waktu sibuk pagi, siang dan sore ditambah lagi dengan pedagang kaki lima yang membuat sembraut lalu lintas di perkotaan. Disisi lain, travel mohon masuk dalam terminal jangan tidak masuk terminal dan akibatnya terjadilah terminal bayangan, kalau perlu izin trayek jangan diberi kalau tidak mau mematuhi." Jadi semua pihak, instansi terkait saling komprehensif menanggulangi persoalan yang ada dalam lalu lintas dan transportasi diluar maupun perkotaan," ungkap Abdul Kudus. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar