Kepala SMPN 7: Siswa yang Belum Fasih Baca Al quran Masuk Bengkel Iqra

  • Senin, 04 Juni 2018 - 20:21:07 WIB | Di Baca : 1636 Kali

SeRiau - SMPN 7 Pekanbaru mempunyai bengkel Iqra yang berfungsi sebagai tempat belajar bagi siswa yang belum fasih membaca al quran. Bengkel iqra ini ada selama bulan suci ramadhan saja.

Kepala SMPN 7 Pekanbaru Erna Daharni.MPd mengatakan kehadiran bengkel iqra ini sebagai tempat belajar bagi siswa yang belum fasih, belum lancar membaca al quran. Siswa yang belum fasih ini didata oleh wali kelasnya dan direkomendasikan masukan bengkel iqra. 

Berdasarkan data yang diterima ada beberapa siswa yang belum fasih membaca alquran. Siswa tersebut diajarkan oleh guru secara intens. Jumlah guru yang ada di bengkel iqra ini ada 3 orang." Merekalah yang memberi bimbingan, cara belajar membaca alquran dengan lancar dan benar," kata Erna, Senin (4/6) di Pekanbaru

Melalui bengkel iqra ini, kata Erna, siswa SMPN 7 yang belum fasih membaca alquran bisa belajar dengan baik dengan harapan setelah keluar dari bengkel iqra ini para  siswa yang sebelumya kurang fasih bisa lancar membaca alquran." Ini cara sekolah agar siswa bisa membaca alquran dengan lancar dan benar," kata Erna

Selama pesantren kilat, kata Erna, selain kehadiran bengkel iqra, sekokah juga mengadakan tadarus, sholat duha, ceramah agama dan sholat zuhur berjamaah. Kegiatan pesantren kilat ini harus diikuti oleh siswa beragama islam. Pesantren kilat ini dilakukan dikelas dan dikoordinator oleh wali kelas masing masing." Kegiatan pesantren kilat akan berlangsung hingga jumat (7/6)," kata Erna.

Erna juga menambahkan, pihak sekolah juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang ada dilingkungan sekolah. Santunan ini untuk menumbuhkan sifat saling berbagi antar siswa. 

Santunan ini akan diserahkan pada akhir  pesantren kilat. Bagi siswa yang non muslim, kata Erna tetap datang kesekolah. Mereka juga belajar penguatan agama kristen yang dibimbing oleh guru agama kristen dan guru beragama kristen.

" Kalau siswa non muslim disekolah kita ada sekitar 106 orang. Mereka tetap datang kesekolah belajar peguatan kerohanian," kata master pendidikan ini (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar