UN 2018 Pakai Sistem Esai, Marlis Kasim: diberikan Edukasi Dulu

  • Jumat, 13 Oktober 2017 - 10:11:06 WIB | Di Baca : 960 Kali
Pekanbaru, SeRiau- Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Marlis Kasim, memberi sinyal positif terhadap rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerapkan soal Ujian Nasional pada 2018 menggunakan metode pertanyaan esai. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, pola penerapan itu disebut langkah maju dalam dunia pendidikan nasional. Alasan yang dikatakannya karena dengan pertanyaan esai tentunya siswa dapat meningkatkan nalar dan cara berpikir yang baik menjawab pertanyaan. "Sebelum ini (Soal UN esai,red) diterapkan harus diberi pembekalan terhadap anak-anak didik kita terlebih dahulu. Jangan mendadak diadakan tanpa diberikan bimbingan," Kata Marlis, kepada beritariau.com saat dikonfirmasi, Jum'at (13/10/17). Dijelaskan Marlis, edukasi dan pembekalan ini menurutnya sangat penting. Mengingat, dalam menjawab pertanyaan esai, metoda yang diterapkan adalah penghafalan buku kurikulum mata pelajaran dari UN yang diberikan. "Sebetulnya itu (esai,red) bagus, tetapi harus ada kaitan dengan pelajaran muatan lokal. Menambah cara berpikir anak bukan berarti meninggalkan belajar muatan lokal," terangnya. Dalam soal UN nanti, Marlis berharap agar pertanyaan nanti dikembangkan dan dijelaskan lebih detail. Sehingga, siswa dapat berpikir lebih luas dalam mengembangkan logika dan cara berpikirnya. "Takut kita nanti anak-anak menjawab meraba raba, akhirnya dibuat karangan sendiri tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pada gilirannya nanti tentu anjlok juga. Makanya diberi pemahaman edukasi sejak dini bagaimana kemampuan anak menyerap pelajaran di sekolah," pungkasnya. Sebagaimana diketahui, Kemdikbud berencana menerapkan soal Ujian Nasional pada 2018 tidak lagi pilihan ganda melainkan esai. Alasan memakai UN esai agar dapat mengukur level kognisi siswa lebih mendalam dan mengukur ketuntasan siswa. ( Bir)





Berita Terkait

Tulis Komentar