Hong Kong Kembali Bergeliat Usai Pencabutan Pembatasan Corona

  • Sabtu, 09 Mei 2020 - 01:15:38 WIB | Di Baca : 1854 Kali

SeRiau - Kegiatan di Kota Hong Kong kembali bergeliat pada Jumat (8/5), setelah pemerintah setempat melonggarkan aturan menjaga jarak, setelah tidak ada penambahan kasus infeksi baru virus corona (Covid-19).

Meski begitu, sektor usaha hanya diizinkan beroperasi dengan setengah dari kemampuan normal, dan para pegawai tetap diwajibkan menggunakan masker.

Bioskop di Hong Kong diperbolehkan dibuka, tetapi penonton dalam satu baris dibatasi hanya delapan orang. Di sana juga untuk sementara belum diperkenankan menjual makanan dan minuman.

Pusat kecantikan juga belum diperbolehkan melakukan perawatan tertentu, dan para pegawainya harus mengenakan masker serta pelindung mata ketika melayani pelanggan.

Meja-meja di restoran juga harus diberi jarak 1,5 meter.

Pemilik salon kecantikan Candy Wong (40) mengatakan, semua cabang salon miliknya sudah penuh dipesan selama enam hari setelah pemerintah mengumumkan pelonggaran pembatasan pada Selasa lalu. Sebelumnya, semua cabang salon miliknya tutup selama sebulan.

Dilansir The Straits Times, beberapa restoran sudah membuka layanan pemesanan hingga delapan orang dalam satu meja. Pelanggan pun berdatangan menjelang perayaan Hari Ibu pada akhir pekan ini.

Ketua Serikat Pekerja Makanan, Kwok Wang Hing, menyambut baik keputusan pemerintah, tapi ia mencatat sektor pangan akan tetap terpuruk.

"Selama akhir pekan di Hari Ibu, bisnis restoran akan sedikit membaik tetapi prospeknya masih suram," katanya.

Beberapa bar dan pub di Prince Edwards dilaporkan juga telah dibuka kembali pada tengah malam.

Bar karaoke, rumah pemandian, dan kelab malam akan tetap tutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Seiring dibukanya sektor bisnis, sekolah juga akan dibuka secara bertahap dan dimulai dari 27 Mei.

Belum ditemukan lagi kasus infeksi lokal virus corona di Hong Kong selama lebih dari dua pekan. Jumlah kasus impor baru juga terbilang rendah.

Pada Kamis kemarin, total kasus yang dikonfirmasi mencapai 1.044 orang.

Pemerintah berada di bawah tekanan untuk melonggarkan aturan demi mengangkat perekonomian yang terpukul akibat pandemi. Sebelum itu, kerusuhan telah terjadi selama berbulan-bulan di kota tersebut.

Pada Senin lalu, Sekretaris Keuangan, Paul Chan, mengatakan tahun ini perekonomian Hong Kong pada kuartal pertama mengalami kontraksi sebesar 8,9 persen dari periode tahun lalu, menjadikan penurunan terbesar yang pernah tercatat sejak 1974.

Untuk setahun penuh, Chan memproyeksikan ekonomi bisa berkontraksi sebesar 4 persen hingga 7 persen. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar