Kemlu Terus Pantau 78 WNI di Kapal Pesiar yang Dikarantina Jepang

  • Senin, 10 Februari 2020 - 18:50:15 WIB | Di Baca : 1032 Kali

SeRiau - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo di bawah Kemlu terus memonitor kabar 78 WNI di dalam kapal pesiar Diamond Princess yang masih dikarantina di Jepang terkait virus Corona. Mereka saat ini terpantau dalam keadaan sehat.

"Kita meyakini ke-78 WNI kita di kapal dalam kondisi sehat. Dan pendampingan yang dilakukan KBRI dengan terus berkomunikasi dengan mereka dibuat semacam grup WA sehingga kondisi mereka bisa terus kita pantau," ujar Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah di gedung Bina Graha, Jalan Bina Graha, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).

Faizasyah mengatakan 78 WNI di Diamond Princess masih menjalani proses karantina selama 14 hari. Pihaknya masih memastikan bagaimana ke-78 WNI setelah menjalani observasi.

"78 WNI masih jalani proses karantina. Kalau mereka sendiri 14 hari selesai karantina. What's next-nya itu, yang perlu kita ketahui mereka terikat dengan kontrak kerja walau ada kondisi kekhususan," ujar Faizasyah.

Sedangkan ribuan penumpang kapal pesiar The World Dream di Hong Kong diturunkan usai dinyatakan negatif virus Corona. Sebelumnya mereka sempat dikarantina di atas kapal. Di kapal ini juga berada 209 WNI.

"Sama halnya ada kapal pesiar yang disebut Dream World di Hong Kong sudah ada kemajuan. Status kapal ada 209 WNI yang bertugas di kru kapal dari berbagai pangkat. Kami dapat kabar gembira bahwa 209 WNI yang bekerja di sana disebut baik dan sehat," ujar Faizasyah.

Dilansir AFP, Senin (10/2), sudah 130 orang yang terinfeksi virus Corona di dalam kapal pesiar Diamond Princess. Kapal pesiar yang membawa 3.711 orang yang terdiri atas 2.666 penumpang dan 1.045 awak ini telah dikarantina di Pelabuhan Yokohama sejak 3 Februari lalu. Otoritas Jepang menempatkan kapal pesiar itu dalam karantina selama 14 hari, yakni hingga 19 Februari mendatang.

Dengan sejauh ini total 130 orang positif virus Corona dan telah dibawa ke rumah sakit setempat, maka sekitar 3.600 orang lainnya--yang kebanyakan warga lanjut usia--masih berada di dalam kapal pesiar tersebut hingga Minggu (9/2) waktu setempat. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar