Baku Tembak di Papua, Penambahan Pasukan Tergantung Situasi

  • Rabu, 04 April 2018 - 08:26:09 WIB | Di Baca : 2015 Kali

SeRiau - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan penambahan pasukan TNI di Papua merupakan kewenangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Penambahan pasukan juga harus melihat perkembangan situasi di Papua.

Pernyataan tersebut menanggapi peristiwa baku tembak antara TNI dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Banti, Tembagapura.

"Lihat situasi daerahnya bagaimana, pasukannya berapa sudah cukup apa belum," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (3/4).

Lebih lanjut Wiranto menyampaikan yang penting dilakukan untuk mencegah peristiwa baku tembak terulang adalah kesadaran dari masyarakat setempat bahwa mereka bagian dari Indonesia.

Wiranto memahami bila masih ada sejumlah pihak yang menolak menjadi bagian dari Indonesia.

Karenanya, lanjut Wiranto perlu ada penanaman kesadaran akan hal tersebut dengan cara melakukan soft approach.

"Satu, dua yang mengingkari itu ya kami sadarkan," ujar Wiranto.

Peristiwa baku tembak antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi di Banti, Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua, pada Minggu (1/4) dan Senin (2/4). Kontak senjata itu menimbulkan korban jiwa dari kedua pihak.

Panglima Operasi Komando Daerah Pertahanan III Kalikopi, Nemangkawi, Papua, Hendrik Manwang mengungkapkan pihak TNI berusaha masuk ke Banti sejak Minggu. Namun TPN OPM mengadang TNI sehingga terjadi baku tembak.

"Dari serangan itu ada satu rumah warga yang terbakar. Mereka yang menjadi korban belum dievakuasi. Dari TPN 1 orang, dan juga belum dievakuasi," kata Hendrik, Senin (2/4).

Sementara dari pihak TNI, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan seorang prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, Prajurit Satu Vicky Rumpasium tewas.

"Dari kami gugur satu orang, Vicky Rumpasium, putra asli sorong. Sudah dievakuasi," kata Aidi.


sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar