PA 212: Aparat Kurang Manusiawi Persekusi Neno Warisman

  • Senin, 27 Agustus 2018 - 08:15:06 WIB | Di Baca : 1207 Kali


 

SeRiau  - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengecam tindakan aparat keamanan yang menghalangi ustazah Neno Warisman untuk hadir di acara deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8). Menurutnya, sikap tersebut bertentangan prinsip kebebasan berpendapat di Indonesia.

"PA 212 mengecam tindakan persekusi aparat keamanan terhadap Bunda Neno Warisman di Bandara Riau yang mencederai demokrasi dan kurang manusiawi," tutur Slamet melalui siaran pers, Senin (27/8).

Slamet menegaskan bahwa deklarasi #2019GantiPresiden tidak bertentangan dengan UUD 1945. Justru hal tersebut merupakan hak warga negara yang dijamin untuk bebas menyatakan pendapat.

Slamet meminta aparat keamanan agar setop melakukan persekusi. Menurutnya, aparat adalah wasit di era demokrasi. Slamet lantas mewanti-wanti bilamana aparat tetap menghalangi masyarakat yang ingin deklarasi #2019GantiPresiden.

"Jika wasit ikut bermain di lapangan jangan salahkan penonton masuk ke dalam lapangan," ucap Slamet.

Slamet meminta aparat keamanan agar melindungi, bukan malah bersikap kasar terhadap masyarakat. Dia juga meminta aparat agar tidak mempersekusi, tetapi menyayangi.

"Rengku jangan dipukul. Melebur jangan digusur, Umat akan melihatmu berbudi luhur," tutur Slamet.

Neno Warisman berencana menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, pada Minggu (26/8). Dia tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sehari sebelumnya, yakni Sabtu (25/8) pada pukul 15.00 WIB. Namun, Neno tidak bisa keluar dari bandara meski sudah berada di dalam mobil. 

Dia diadang ratusan orang yang melakukan aksi menolak kedatangan Neno di sekitar Bandara. Massa tersebut membentangkan spanduk bertuliskan tolak deklarasi ganti presiden pada ruas jalan pintu keluar bandara. Aparat kepolisian dan TNI juga menutup akses massa dengan pagar untuk masuk bandara.

Setelah berjam-jam tertahan di dalam mobil, Neno akhirnya keluar dari mobil pada pukul 22.00 WIB. Dia lalu dipindahkan ke mobil operasional bandara.

"Saya dipaksa pulang naik pesawat. O, begitu mau dipaksa pulang. Ternyata mau dibawa ke sini," ujar Neno dalam video yang disebarkan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, lewat akun Twitter-nya pada pukul 22.45 WIB, Sabtu (25/8)

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar