PKS Dorong Duet Anies-Aher di Pilpres, Pakai Kendaraan Apa?

  • Senin, 25 Juni 2018 - 15:00:16 WIB | Di Baca : 1186 Kali

SeRiau - PKS ingin mengajukan pasangan sendiri di Pilpres 2019, yakni Anies Baswedandan Ahmad Heryawan (Aher). Apakah mungkin PKS mampu melobi parpol lainnya untuk mendukung pasangan calon impiannya itu?

Adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang mengungkapkan adanya wacana PKS memasangkan sang Gubernur DKI sebagai capres dengan Aher yang merupakan tokoh senior di partainya itu. Gagasan ini menurutnya bermula dari wacana memajukan Anies sebagai cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Kader PKS berpendapat bahwa memperjuangkan Pak Anies menjadi gubernur kan bukan perjuangan main-main. Daripada beliau cawapres ya, dicapreskan saja. Capres Anies, cawapres Aher," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Hidayat pun menegaskan ide duet Anies-Aher ini bukan upaya konfrontasi terhadap gagasan duet Prabowo-Anies. Menurut dia, ide ini hanya dinamika politik biasa. Wacana ini rencananya akan dibahas usai Pilkada Serentak 27 Juni mendatang.

"Jadi bukan konfrontasi dari Gerindra yang mengusulkan Prabowo-Anies. Tapi tentu juga nggak dilarang kan kalau ada yang mewacanakan Anies-Aher. Ya biasa saja, jangan dibaperin (bawa perasaan)," ungkap Wakil Ketua MPR itu.

Untuk bisa memajukan Anies-Aher, PKS perlu ekstra kerja keras. Seperti diketahui, UU Pemilu mengatur soal presidential threshold atau ambang batas capres. Parpol atau gabungan parpol baru bisa mengusung pasangan calon di Pilpres 2019 bila memiliki minimal 20% kursi di DPR atau 25% suara sah nasional pemilu 2014.

Untuk periode ini, PKS hanya memiliki 7,1% kursi di DPR dan 6,79% suara hasil Pemilu 2014. PKS selama ini selalu diidentikan sebagai sekutu Gerindra. Bila kedua partai ini bergabung, keduanya memenuhi syarat ambang batas capres mengingat Gerindra memiliki 13% kursi di DPR. Sejauh ini, Gerindra memastikan sang ketumlah yang akan menjadi capres.

Tampaknya agak sulit bila Gerindra menyerahkan jatah kursi capres ke orang lain. Apalagi selama ini Gerindra diketahui selalu mengusung pasangan calon dari internal partai, termasuk pilkada. Bila Anies-Aher yang maju, itu artinya tak ada calon dari Gerindra.

Rasanya juga sukar membayangkan Gerindra bersedia memberikan kursi capres kepada PKS. Ini mengingat suara Gerindra jauh lebih besar dibanding partai pimpinan Sohibul Iman itu. Apalagi kader-kader Gerindra terus mendorong agar Prabowo kembali nyapres, dan telah diamini sang Danjen Kopassus tersebut.

"Prabowo capres Partai Gerinda yang akan mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019, karena rakyat yang menginginkan Pak Prabowo maju sebagai capres," ujar Anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade, Sabtu (21/4).

Bilapun PKS meninggalkan Gerindra, mereka harus berupaya keras merayu partai lainnya. Setidaknya hanya Partai Demokrat (PD), PKB, dan PAN yang kemungkinan besar masih bisa dibujuk karena hingga saat ini belum bersikap soal Pilpres 2019. Sebab PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura sudah memastikan mendukung petahana Presiden Joko Widodo.

Bila PKS berhasil membujuk PKB, PAN, dan PB, modal untuk memajukan Anies-Aher lebih dari cukup. Di DPR, PKB memiliki PKB 8,4% kursi, PAN 8,6%, dan PD 10,9%. Sementara secara suara sah nasional Pemilu 2014, PKB 9,04%, PAN 7,59%, serta PD 10,19%. PKS juga bisa mengantongi tiket bagi Anies-Aher jika hanya PKB dan PAN yang memberi dukungan.

Namun, apakah mungkin partai-partai tersebut mau memberikan dukungannya untuk Anies-Aher?*#

Sumber: detiknews





Berita Terkait

Tulis Komentar