Tamatan SMK Harus Bisa Hidup dengan Ilmunya, Disdik Riau Siapkan Tamatan yang Dibutuhkan Industri

  • Selasa, 15 Agustus 2023 - 20:27:10 WIB | Di Baca : 329 Kali

 

Seriau,- Dinas Pendidikan Provinsi Riau terus mempersiapkan tamatan SMK untuk bisa berkerja di Dunia Industri dan Dunia Usaha. Hal ini dipicu, masih banyaknya tamatan SMK yang belum bekerja. Padahal, tamatan SMK disiapkan untuk tenaga kerja siap pakai.

" Atas dasar itulah, kita dari Disdik Riau terus mempersiapkan bagaimana tamatan SMK bisa bekerja dan hidup dengan ilmu yang mereka miliki," kata Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Riau Dasril. MPd usai membuka Diklat Pengelola BKK dan Diklat Pembelajaran Berbasis Industri bagi guru SMK se Provinsi Riau, Senin (14/8) malam di Hotel Furaya Pekanbaru

Dasril juga mengatakan, berdasarkan data, tamatan SMK salah satu penyumbang terbesar angka pengangguran di Riau. Berbeda dengan tamatan SMA, mereka disiapkan untuk melajutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan SMK untuk bekerja.

Jika ilmu yang mereka miliki tidak bisa bersaing dengan kebutuhan di dunia industri, pastilah mereka tidak bisa diterima bekerja. Oleh sebab itu, apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, maka itu yang harus disiapakan oleh sekolah.

Contohnya, saat ini diperlukan pembelajaran berbasis industri baik materi dan kurikulum yang dibutuhkan industri. Apa yang dibutuh industri ini harus menjadi fokus SMK." Sekolah harus menyiapkan kurikulum yang dibutuhkan industri seperti link and macth sudah berjalan tapi kita tetap konsen tamatan SMK bisa terserap di dunia kerja," kata Dasril

Khusus BKK, kata Dasril, sekolah harus bisa mendata anak yang diterima didunia kerja. BKK unit sekolah salah satu tugasnya mendata dan menelusuri tamatan." Dari BKK inilah kita tahu seberapa besar persentase tamatan SMK yang bekerja, melanjutkan dan tidak bekerja. Bagi yang kerja diharapkan melaporkan diri kesekolah sehingga sekolah tidak perlu lagi malakukan penelusuran para tamatan," imbau Dasril.

Sementara itu narasumber dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Rozi Yuliani menyampaikan, SMK yang ada saat ini sudah harus berorientasi pada industri. Banyak perusahaan yang tumbuh dan berkembang, menjadi peluang bagi tamatan SMK untuk bisa bekerja.

Namun peluang bisa diserap industri, dinilai masih belum menjadi skala prioritas bagi SMK karena keterbatasan kompetensi lulusan.

" Saya harapkan SMK dapat melaksanakan pembelajaran Teaching Factory (Tefa) yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di Industri. Sehingga apa yang dibutuhkan industri, langung disiapkan oleh sekolah," kata Rozi (zal)

 





Berita Terkait

Tulis Komentar