Risiko Kanker Datang Tanpa Permisi, Prodia Berikan Edukasi

  • Senin, 19 Juni 2023 - 10:07:05 WIB | Di Baca : 288 Kali

 


SeRiau - Pekanbaru - Prodia kembali menggelar seminar nasional untuk mengedukasi pelanggan dan masyarakat umum untuk secara aktif berpartisipasi dalam menjaga kesehatan dan mengenal kondisi tubuh sendiri untuk dapat mengambil keputusan mengenai kesehatan mereka dengan Prodia yang siap mengiringi langkah masyarakat Indonesia untuk #MelangkahLebihJauh dan menjadi Personal and Precise Partner. 

Kota Pekanbaru menjadi kota ke 22 seminar nasional Prodia bertema “Ketahui Risiko Kanker Lebih Dini dengan CArisk”. Narasumber dalam seminar kali ini adalah dr. Seson, SpPD-FINASIM dan Bernard Tarigan S,Si. 

Bertempat di Hotel Novotel Pekanbaru, seminar nasional ini yang dihadiri 180 orang peserta umum offline, Minggu (18/6). Selain mendapatkan pengetahuan mengenai Risiko Kanker Lebih Dini dengan CArisk, Peserta juga berkesempatan untuk melakukan pemeriksaan gratis kolesterol total, trigliserida, SGPT (hati), kreatinin (ginjal) dan gula darah.

Dalam kesempatan ini dr. Seson menjelaskan Kanker pun seringkali menjadi panyakit yang tidak “permisi”, artinya kanker muncul secara tiba-tiba tanpa disadari penderitanya. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker pasti akan lebih merasa khawatir dibandingkan mereka yang tanpa riwayat. 

Namun, dengan semakin banyaknya informasi seputar penyebab kanker dan pengobatannya membuat masyarakat saat ini mulai memiliki kesadaran untuk menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. 

Beberapa tindakan pencegahan yang kerap dilakukan masyarakat dimulai dengan menjaga pola makan, misal dengan mengurangi makanan berbahan kimia atau pengawet, membatasi minum-minuman beralkohol, banyak mengonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan. Selain itu, masyarakat pun mulai diingatkan untuk menghindari kebiasaan merokok yang dapat memicu penyakit kanker. 

Informasi terkait rutinnya melakukan pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu saran dalam upaya mencegah kanker. Semakin berkembangnya teknologi kesehatan, pemeriksaan yang tersedia pun sudah semakin mutakhir. Salah satunya dengan adanya pemeriksaan berbasis genetik. 

Di mana kita bisa mengetahui risiko penyakit yang diturunkan melalui gen. Selain itu, dengan pemeriksaan ini kita  juga bisa mengetahui risiko penyakit yang mungkin kita alami sebagai dampak dari pola hidup yang tidak sehat.

Tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker belum tentu kita terbebas dari kanker. Karena hanya sekitar 5% hingga 10% dari semua jenis kanker terkait dengan gen yang diwariskan atau diturunkan melalui keluarga, sisanya yaitu sekitar 90 persen terjadi secara sporadik atau kebetulan.

Bernard Tarigan menambahkan Sebagai next generation healthcare provider, Prodia menyediakan pemeriksaan berbasis gen yang dapat mengidentifikasi tiga belas jenis kanker, yCArisk dapat menganalisis risiko beberapa jenis kanker yang paling umum, yaitu kanker payudara, kanker serviks, kanker kolorektal, kanker lambung, kanker hati, kanker paru, kanker pankreas, kanker prostat, kanker kantung kemih, kanker ovarium, kanker nasofaring, kanker tiroid dan kanker getah bening. 

Pemeriksaan ini bukan merupakan diagnosis bahwa seseorang menderita kanker. CArisk hanya memberikan informasi terkait risiko kanker, apakah seseorang berisiko tinggi untuk 
terkena jenis kanker tersebut atau berisiko rendah. Dengan diketahuinya informasi genetik masingmasing individu maka hal ini akan membantu individu tersebut dalam menentukan strategi pencegahan dan pengobatan secara personal agar dapat terhindar dari kanker. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan CArisk yang diperoleh, risiko kanker akan dikelompokkan menjadi risiko tinggi (high risk), risiko potensial (potential risk), risiko rata-rata (average risk) dan risiko rendah (low risk) yang merupakan cerminan dari kerentanan seseorang. Pemeriksaan CArisk disarankan bagi mereka yang berusia 18 tahun, karena dianggap sudah mampu memberikan consent (persetujuan) sehingga dapat  sedini mungkin mencegah perkembangan terjadinya kanker.

Acara ini mendapatkan kesan positif dari peserta, hal ini dibuktikan dengan antusias peserta yang memberikan pertanyaan dan diskusi yang berlangsung interaktif. (rls)





Berita Terkait

Tulis Komentar