SeRiau- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah tiga kali diperpanjang di kota Pekanbaru mendapat sorotan kalangan legislatif kota Pekanbaru. Seperti yang diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD kota Pekanbaru Roni Pasla SE , pihaknya ingin adanya evaluasi terkait PPKM yang telah berjalan ini. 

Akan tetapi hingga saat ini DPRD kota Pekanbaru belum mendapatkan hasil evaluasi PPKM tersebut sehingga dari indikator yang terlihat, data penyebaran Covid 19 selalu fluktuatif, yang terkadang naik maupun turun setiap harinya. 

"Sehingga kita pertanyakan sasaran dari PPKM ini, yang tidak sama dari daerah-daerah lain. Contohnya daerah lain, hanya dua kali putaran bisa menurunkan tingkat penularan penyebaran wabah covid, sementara Pekanbaru sudah masuk yang ketiga (kelanjutan PPKM) belum juga menunjukkan tanda-tanda tren penurunan, evaluasi ini yang kita harapkan," tegas Roni.

Lanjut Politisi PAN ini dalam pelaksanaan PPKM ini juga dilakukan penyekatan-penyekatan beberapa ruas jalan di kota Pekanbaru yang terkesan memberatkan masyarakat dan minim sosialisasi. Dimana adanya aturan dari Walikota bahwa yang dapat melintas yakni pekerja dibidang esensial,hingga  tenaga kesehatan. Akan tetapi masyarakat hampir seluruhnya beraktivitas diluar. 

"Nah ini yang tidak pernah kita liat upaya untuk mengurangi aktivitas ini. Hanya penyekatan saja. Ini berkaitan juga dengan pembiayaan (bantuan dari pemerintah) dalam pelaksanaan PPKM ini. Kita juga saat paham bahwa pembiayaan dan bantuan-bantuan kurang dikota Pekanbaru. Ketika masyarakat mendapatkan bantuan masyarakat akan beraktivitas dirumah dan dapat mengurangi aktivitas diluar,'' pungkas Roni. (***)