Prajurit TNI Tewas Diserang Pemberontak Kongo, Ini Komentar KSAD Jenderal Andika

  • Rabu, 24 Juni 2020 - 12:12:13 WIB | Di Baca : 2009 Kali

 

 

SeRiau - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, mengatakan pihaknya masih menunggu kronologi tewasnya seorang prajurit yang tergabung dalam pasukan perdamaian Indonesia di Misi Monusco, Kongo.

Prajurit Indonesia yang gugur adalah Serma Rama Wahyudi. Ia diduga diserang oleh pasukan pemberontak Uganda dari Pasukan Sekutu Demokratik (ADF). Setelah mendapat kronologi tewasnya prajurit tersebut, barulah pihaknya akan melakukan evaluasi khususnya terkait penyiapan personel.

"Itu adalah operasi yang di handle Mabes TNI tapi memang prajurit-prajurit kami. Yang jelas kami akan mengevaluasi dan kami ingin mendapat kronologi yang sebenarnya sehingga kita bisa evaluasi apa yang sebenarnya terjadi sehingga walaupun kami hanya menyiapkan personel tapi penugasan semuanya dari Mabes TNI, kita bisa menyiapkan mereka lebih siap. Diharapkan, ini insiden yang terakhir," ucap Andika di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020).

Menurut Andika, kasus tewasnya prajurit Indonesia yang sedang melaksanakan misi perdamaian di luar negeri sudah terjadi beberapa kali. Namun untuk di negara Kongo, baru terjadi pertama kali.

"Kalau di Kongo mungkin yang pertama, tapi kan yang sebelum-sebelumnya ada, terjadi beberapa kali," imbuhnya.
Andika menuturkan, jenazah Serma Rama Wahyudi akan diurus oleh Mabes TNI. 

Namun ia memastikan TNI AD akan proaktif untuk berkomunikasi dengan keluarga. Terkait dengan santunan untuk keluarga korban, TNI AD akan menyiapkannya semaksimal mungkin sebagai bentuk penghargaan.

"Kalau pengurusan jelas dari Mabes TNI karena memang operasi mereka yang menggelar, mereka yang merencanakan, kemudian menyiapkan menganggarkan mereka, kami tetapi juga proaktif artinya kita sudah berhubungan dengan keluarga dengan satuannya," pungkasnya.

Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan duka cita usai gugurnya seorang prajurit Indonesia yang tergabung dalam pasukan perdamaian Indonesia di Misi Monusco, Kongo.

“Duka cita yang mendalam atas berpulang Serma Rama Wahyudi, salah satu anggota pasukan perdamaian Indonesia yang bertugas di Misi Monusco, Kongo (23/06)," kata Retno dalam akun Twitternya.

Menurut Retno, Dewan Keamanan PBB telah mengutuk keras serangan terhadap Monusco. Kemudian meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi. “Dan membawa pelakunya ke meja pengadilan,” tutur Retno.

 

 


Sumber okezone.com





Berita Terkait

Tulis Komentar