Pekanbaru,Seriau.com
Masuknya musim penghujan saat sekarang ini sangat dikhawatirkan akan perkembangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meningkat di tengah-tengah masyarakat. "Untuk mengantisipasi timbulnya kasus DBD yang terus meningkat setiap pekannya di awal tahun 2017 ini, kita menghimbau kepada masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan pencegahan DBD dengan menggalakkan kegiatan gotong royong minimal di setiap akhir pekannya," pinta Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Heri Pribasuki, Rabu (1/2/2017).
Memasuki musim penghujan ini, lanjutnya, dengan kondisi drainase yang selalu digenangi air yang bisa menjadi sarang nyamuk, maka setiap masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan kembali melakukan gotong royong guna mencegah terjadinya kasus DBD yang semakin meningkat di setiap pekannya.
"Diskes Kota Pekanbaru dapat segera menerjunkan timnya untuk melakukan pencegahan dengan melakukan fogging di daerah-daerah yang rawan terjadinya DBD akibat cuaca yang tak menentu saat ini. Pastinya, Diskes harus turun langsung ke lapangan untuk melihat kasus DBD yang semakin meningkat setiap pekannya di daerah rawan DBD untuk segera melakukan fogging. Pemerintah jangan hanya menunggu korban semakin banyak dan kejadian luar biasa baru bergerak melakukan pengobatan dan pencegahan, mulai dari sekarang harus lakukan pencegahan karena dana untuk itu ada," cetusnya.
Saat ditanya kegiatan fogging hanya bisa dilakukan Diskes Kota Pekanbaru apabila di suatu tempat atau daerah sudah terkena DBD sebanyak tiga orang dengan radius jarak 100 meter. Politisi PDIP ini menilai ini suatu hal yang tidak seharusnya dilakukan Diskes. Ia juga mempertanyakan mengapa harus menunggu korban banyak terlebih dahulu baru bisa dilakukan fogging. "Ini tentunya tidak bagus mengapa harus menunggu banyak korban dahulu baru dilakukan fogging. Harusnya walaupun hanya terdapat satu korban yang terjangkit DBD, Diskes harus dapat melakukan pencegahan dengan fogging, jangan sampai masyarakat menderita akibat DBD yang selama ini tidak bisa teratasi," pungkasnya (Can)
...
...
...
...
