PSI Iba dengan 2 Politikus Ini Terkait Divestasi 51 Persen Saham Freeport

  • Ahad, 15 Juli 2018 - 23:39:19 WIB | Di Baca : 1291 Kali

SeRiau - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi mengaku iba dengan pernyataan dua politikus senior, Amien Rais dan Fahri Hamzah, yang mengatakan bahwa divestasi 51 persen saham Freeport hanyalah pencitraan.

Uki menilai, apa yang dikemukakan oleh kedua politisi senior tersebut adalah keliru.

"Pak Amien mengatakan itu kebohongan, tapi dia tak bisa buktikan seperti biasa," ujarnya seperti diterima lewat keterangan tertulis, Minggu (15/7/2018).

Sementara itu, Fahri Hamzah menurut Uki lebih lucu lagi.

Dia mengatakan bahwa Fahri Hamzah justru mempertontonkan kelantangan tanpa isi.

"Berbicara lantang tentang Kontrak Karya (KK) tapi tak memahami substansi KK, kenapa saat itu tidak diperpanjang dan apa yang akan terjadi kalau KK itu habis dan apa bedanya kalau KK itu habis dengan sebagian besar saham ada di tangan Indonesia," jelas Uki.

Meski demikian, Uki mengakui bahwa penandatanganan MoU masih harus diikuti dengan proses-proses lain untuk merampungkan pembelian saham.

"Memang betul, MoU masih harus ditindaklanjuti dengan proses teknis alih tangan dan pembayaran, tapi mengatakan komitmen divestasi dua pihak sebagai kebohongan adalah sebuah reaksi panik," Uki menambahkan.

Uki mengatakan, apa yang diucapkan Amien Rais dan Fahri Hamzah didasari oleh ketiadaan prestasi para politisisenior ini untuk menandingi prestasi yang Jokowi miliki.

"Kondisinya, politisi-politisi senior harus bertarung melawan Jokowi sekarang dan nanti, tapi tidak memiliki prestasi yang dapat dibanggakan untuk menandingi prestasi Jokowi. Mereka terpaksa melakukan ini," imbuh Uki.

Semisal soal isu pengangguran, ditambahkan Uki, yang menyerang Jokowi, teryata data menunjukkan bahwa angka pengangguran berkurang.

"Lalu diangkat isu harga naik rakyat makin susah, beberapa komoditas memang harganya naik, nyatanya daya beli dan produktivitas rakyat lebih naik, bahkan Lebaran kemarin harga komoditas sangat terkendali," ujar Uki

Uki menambahkan argumen terkahir, yakni terkait isu mark up LRT.

"Justru Pak Prabowo dan Pak Anies jadi saling tunjuk," pungkasnya. (**H)


Sumber: TRIBUNNEWS.COM





Berita Terkait

Tulis Komentar