Siapa 'Pak Ari' yang Disebut dalam Rekaman Rini-Sofyan

  • Rabu, 02 Mei 2018 - 09:58:35 WIB | Di Baca : 1310 Kali

 


SeRiau- Munculnya nama Ari dalam rekaman percakapan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, menimbulkan tanda tanya di masyarakat. Percakapan itu pun diduga membahas pembagian jatah sama di proyek Pertamina dan PLN.

Kementerian BUMN pun membantah rekaman antara RS dan SB berbicara soal bagi-bagi fee proyek.

Namun, dalam keterangan tertulisnya, Kementerian BUMN tak menyinggung nama Pak Ari yang disebut dalam rekaman, menduga. 'Pak Ari' dalam rekaman di kedua pejabat ini merujuk pada Ari Soemarno. Untuk itu, Menteri Rini dan Bos PLN Sofyan Basir harus bisa mengungkapkan kebenaran rekaman tersebut.

"Intinya, kita meminta sebagai pejabat publik, untuk segala tindak tanduknya harus dibuka ke masyarakat. Agar, tak ada prasangka buruk," kata Marwan dikutip dari keterangannya, Rabu 2 Mei 2018.

Transparansi, menurut dia penting, Apalagi, jika kasus tersebut benar melibatkan keduanya, hal itu akan mencoreng cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membersihkan mafia di sektor energi.

"Selain itu, pak Jokowi juga harus segera membenahi anak buahnya yang sering bermasalah seperti ini. Eranya pak Jokowi kan bersih-bersih," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Inas Nasrullah Zubir mengatakan hal senada. Menurutnya, percakapan itu bisa jadi bukti ada sesuatu antara keluarga Soemarno dalam Kementerian BUMN.

Dalam dunia perdagangan minyak dan gas bumi, Ari pun menurutnya dikenal sebagai orang yang pertama kali membawa M. Riza Chalid untuk terjun di bisnis minyak dan gas bumi. Ketika itu, Ari menjabat sebagai President Petral dan kemudian Direktur Utama Pertamina.

Lebih lanjut, menurutnya, setelah pensiun dari Pertamina, nama Ari tidak lagi terdengar, alias tenggelam. Tapi ketika adik perempuan-nya, yakni Rini Soemarno ditunjuk sebagai menteri BUMN.

"Maka, kemudian Ari Soemarno menjadi momok yang sangat diperhitungkan oleh trader-trader minyak dan gas di Singapura," tegasnya.( Sumber : Viva.co.id)





Berita Terkait

Tulis Komentar