Patdono Suwignyo: Science Techno Park Belum Ada yang Level Utama. Ini Persoalannya?

  • Kamis, 09 Agustus 2018 - 14:00:44 WIB | Di Baca : 1710 Kali

 

SeRiau - Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Patdono Suwignyo mengatakan pemerintah tahun ini telah melakukan pengembangan 100 kawasan Science Techno Park (STP) diseluruh Indonesia termasuk Riau. Namun program ini masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah sehingga hanya sekitar 22 STP yang berkembang.

" Di Indonesia, belum ada STP yang memiliki level utama karena baru sampai di level muda (tingkat 3). Sedangkan STP diluar negeri seperti Swedia, Cina dan Iran yang sudah berada dilevel utama," kata Patdono, usai membuka Workshop Science Techno Park yang dilaksanakan oleh 
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kamis (9/8) di Hotel Grand Central Pekanbaru.

Pengembangan STP di Indonesia, kata, Patdono Suwignyo banyak mengalami persoalan seperti keterbatasan area, pajak yang terlalu besar, modal yang terbatas serta minimnya dukungan pemerintah daerah. 

Menanggapi persoalan ini, dirinya menyarankan kerjasama antara pihak pemerintah dan pelaku usaha dan perguruan tinggi sehingga pengembangan STP bisa berjalan sesuai harapan.

" Dari 100 STP yang kita bangun, hanya 22 STP yang berkembang. Produk yang dihasilkan, kebanyak masih bergerak di bidang pangan dan peralatan pertanian. Mereka masih belum stabil, karena banyaknya permasalahan yang dihadapi. Dimana, poduk STP yang dihasilkan masih berskala UKM menengah ke bawah bukan berskala besar seperti STP luar negeri pada umumnya. Kita akan terus berusaha sekuat tenaga, untuk terus mencarikan investor dan membangun sinergitas dengan pemerintah demi pengembangan kawasan STP ke depan," ujar Patdono

Sementara itu ketua panitia, Dr Lukito mengatakan Workshop International Science Techno Park ini diikuti sekitar 80 orang. Peserta berasal dari perguruan tinggi, pemerintah dan pelaku industri. Dalam kegiatan yang berlangsung satu hari ini menghadirkan 4 orang pembicara luar negeri yakni dari Australia Mr Bruce Eric Edwin Riseley, dari Thailand Mr Sanat Wong Hawethong, dari Jepang Mr Nobuya Pukugawa dan China Zhigang Zhang. 

Narasumber ini akan berbagi ilmu dan pengalaman mengenai STP." Dengan kegiatan ini bisa menambah wawasan dalam pengembangan STP dimasing masing daerah," kata Lukito (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar