SeRiau - Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalomboboy, mengatakan pembayaran gaji pemain sepak bola Indonesia tidak boleh terlambat lebih dari satu bulan.

Pernyataan tersebut merespons isu belum dibayarkannya gaji skuat Sriwijaya FC pada bulan Maret lalu. Kendati demikian, Tigor enggan menanggapi lebih detail isu tersebut.

Tigor hanya mengatakan PT LIB akan selalu menegakkan aturan yang sudah ditetapkan. Salah satunya bisa memberikan hukuman pengurangan poin bagi klub yang menunggak gaji pemain.

"Bicara kontrak, yang bisa bicara di situ sebetulnya orang yang dikontrak. Liga tidak dalam posisi bisa mengomentari itu, kecuali ada fakta. Kami gelar kompetisi bukan setahun atau dua tahun, regulasi tidak berubah," kata Tigor kepada para awak media di Lapangan A Senayan pada Rabu (18/4) malam.

"Kecuali itu jadi sengketa yang turun ke PSSI atau liga, baru kami turun tangan. Tunggakan itu tidak boleh lewat dari sebulan. Kalau tidak ada laporan, kami tidak bisa menindaklanjuti," katanya menambahkan.

Kasus penunggakan gaji bukan kasus kemarin sore di dunia sepak bola Indonesia. Sebelumnya, PSIM Yogyakarta menunggak pembayaran gaji tiga pemain asingnya di Divisi Utama 2011/12. Selain itu, Persegres Gresik United juga sempat mengalami hal serupa pada Liga 1 2017.

Terkait hal tersebut, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengabarkan pihaknya saat ini sudah memiliki badan untuk menangani hal-hal berkaitan tunggakan gaji pemain.

"Badan atau perangkatnya yakni National Dispute Resolution Chamber. Jadi apabila ada hal-hal yang perlu didiskusikan, ada prosedurnya," ujar Tisha.

"Silakan, jadi lewat prosedur yang ada. Kalau ada klaim atau hal yang perlu dikonsultasikan, PSSI siap bantu," ujarnya melanjutkan.

Sementara itu Wakil Ketua sekaligus Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono hanya berkomentar singkat terhadap isu tunggakan gaji Sriwijaya FC.

"Tolong segera dibayar," tutur Joko. (**H)

Sumber: CNN Indonesia