Kapolresta Solok Dimutasi karena Kasus Persekusi dr Fiera

  • Sabtu, 03 Juni 2017 - 05:05:32 WIB | Di Baca : 1121 Kali
Jakarta, SeRiau- AKBP Susmelawati Rosya, polisi wanita yang sebelumnya menjabat Kapolresta Kota Solok dimutasi menjadi Kabagwatpers Biro SDM Polda Sumbar. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut mutasi tersebut terkait kasus persekusi terhadap dokter Fiera Lovita. "Persekusi, karena dianggap bahwa setelah bikin pernyataan sudah selesai dan Bapak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) tidak berkenan dianggap masalah ini tidak tuntas," kata Setyo di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (3//6/2017). Jenderal Pol Tito, kata Setyo, berpandangan kasus persekusi berdampak luas di berbagai daerah. Kapolri kurang puas dengan cara AKBP Susmelawati Rosya dalam menangani perkara tersebut. "Karena persekusi ini menimbulkan dampak yang luar biasa di berbagai daerah, padahal ada delik hukum yang mengatur penyelesaian. Bisa masuk ke penculikan, dia merasa tertekan," jelas Setyo. Sebelumnya diberitakan, Polri memutasi 80 perwira menengah (pamen) dan 29 perwira tinggi (pati) pada Jumat, 2 Juni 2017. Di antara 80 pamen yang dimutasi jabatan, nama AKBP Susmelawati Rosya pun termasuk salah satunya. Dia kemudian dipindah sebagai Kabagwatpers Biro SDM Polda Sumbar. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1408/VI/2017, yang diberikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto. Jabatan Kapolresta Solok akan diamanahkan ke AKBP Dony Setiawan, yang kini menjabat sebagai Kanit II Subdit IV Dittipid Narkoba Bareskrim Polri. Kota Solok belakangan menjadi sorotan media massa setelah terjadi persekusi ormas Islam di sana terhadap seorang dokter bernama Fiera Lovita. Dokter tersebut diintimidasi setelah menulis status di akun Facebook-nya, yang berisi pendapat mengenai imam besar FPI Habib Rizieq. Mulanya dokter Fiera Lovita, yang diundang Polresta Solok untuk menggelar konferensi pers, tak bercerita secara gamblang mendapat intimidasi.  Namun, kepada YLBHI, dokter tersebut kemudian menceritakan secara gamblang perlakuan tidak menyenangkan yang didapatnya. Tito memang sebelumnya berkata polisi harus berani dalam menangani perkara persekusi. Bagi yang lemah, akan dicopot dari jabatannya.  "Di Solok, saya beberapa kali menegur kapoldanya untuk melindungi warganya dari persekusi. Kalau saya nilai Kapolres Solok lemah, ya saya ganti dengan yang berani dan tegas," tegas Tito kemarin. (Sumber : Detiknews.com)





Berita Terkait