Konsistensi PHR Terapkan Prinsip-Prinsip GCG

  • Ahad, 22 Oktober 2023 - 08:35:44 WIB | Di Baca : 408 Kali

 

SeRiau - Politisi sekaligus Ketua DPRD Rokan Hilir Maston menilai secara konsisten PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Di tengah maraknya korupsi dan pengambilan keuntungan di berbagai organisasi, PHR terus memperkuat penerapan prinsip-prinsip GCG, seperti transparansi dan akuntabilitas.

“PHR sangat konsisten dalam menerapkan GCG, karena dulu mereka  sudah terbiasa. Sebenarnya menurut saya penerapan di PHR sekarang semakin meningkat”, kata Maston

Karena konsistensi tersebut, menurut Maston , penerapan GCG dan  Sistem Manajemen Anti Korupsi (SMAP) di PHR bisa disamakan dengan yang diterapkan di International Oil Companies (IOCs). Hal ini termasuk menerapkan langkah-langkah anti-korupsi dan anti-suap.

menurut Maston , menanggapi penandatanganan komitmen bersama antara PHR dan mitranya, pada kegiatan PHR Supplier Day  2023 minggu lalu. Melalui penandatanganan ini, PHR mendorong perusahaan mitra  untuk berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan Sistem Manajemen Anti Korupsi (SMAP) di Kawasan Kerja (WK) Rokan.

Maston  mengaku sangat paham  karena Universitas Riau juga telah menjalin kerja sama dengan PHR yang merupakan bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Menurut Maston , hubungan kerja yang terjalin mulai dari pengadaan hingga penyelesaian dilandasi oleh penerapan GCG yang sangat baik.

Banyak contohnya. Tidak hanya pada tahap kontrak tetapi juga pada saat pelaksanaan pekerjaan  bahkan pembayaran,  mitra harus mematuhi aturan standar yang  ditetapkan oleh PHR. Termasuk prosedur dan jadwal. “Bahkan saat proses kendali mutu, pengawasnya tidak datang dari Pekanbaru melainkan langsung dari Jakarta,” jelas Maston .

Lanjut Maston , PHR benar-benar menerapkan prinsip keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. “Apalagi prinsip fairness, PHR sangat adil. Tidak ada calon mitra yang tiba-tiba menang pada akhirnya,” ucapnya.
Soal itu, Maston  tidak memungkiri bahwa  mitra  bekerja di end account sesuai standar yang telah ditetapkan. Termasuk permasalahan terkait pencapaian Target Tingkat Komponen Nasional (TKDN), keamanan dan ketepatan penyampaian.

Sebab Dengan TKDN misalnya, sebagai industri hulu migas,  peningkatan TKDN dalam praktiknya jelas merupakan tantangan yang cukup besar. Namun Maston  yakin mitra PHR akan terus berbenah secara bertahap. “Peluang peningkatan TKDN lebih besar, terutama bagi pemasok yang tidak terikat dengan eksplorasi,” ujarnya.

“Demikian pula dalam hal keselamatan di tempat kerja, mitra tidak boleh bercanda. “Mereka harus melakukannya tanpa kecelakaan,” lanjutnya.

Minggu lalu, PHR  menyelenggarakan Supplier Day 2023. Acara ini bertujuan untuk komunikasi guna meningkatkan hubungan kerjasama antara PHR dan perusahaan mitra. Melalui Supplier Day 2023, kami berharap mitra kerja PHR dapat menciptakan sinergi dan kolaborasi untuk mendukung terciptanya operasional yang efisien, andal, dan aman.

Salah satu mitra PHR, PT Lerindro Internasional, mengakui tingginya standar kerja PHR. Hal itu diakui Andri Juniko, Direktur HSE Internasional PT Lerindro. “PHR mempunyai standar yang kadang tidak dimiliki  KKKS lain. “Misalnya ini terkait dengan verifikasi dan validasi, sehingga  sangat berguna dan memastikan penerapan Manajemen Kesehatan, Lingkungan, dan Keselamatan Kontraktor (CHSEM) di seluruh lokasi berjalan dengan baik. (red)





Berita Terkait

Tulis Komentar