Fraksi PAN Kritik Wacana Pemerintah Hapus PSBB

  • Selasa, 01 September 2020 - 19:27:53 WIB | Di Baca : 1951 Kali

SeRiau - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menganggap pemerintah lebih berpihak dan berorientasi pada pemulihan sektor ekonomi ketimbang sektor kesehatan. Hal ini merespons wacana bahwa Indonesia tak perlu menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Itu menunjukkan pemerintah berorientasi pemulihan ekonomi ketimbang kesehatan. Dan itu tak betul," kata Saleh kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/9).

Lebih lanjut, Saleh menyatakan upaya pemulihan ekonomi dan penanganan krisis kesehatan di tengah pandemi virus corona harus dilakukan bersamaan.

Ia lantas menjelaskan sektor ekonomi tak akan bangkit dan pulih bila masyarakat banyak yang sakit dan tertular virus corona.

"Kalau sehat, muncul kreativitas. Kalau muncul kreativitas muncul inovasi. Baru itu membantu perekonomian kita. Kesehatan dan ekonomi harus dilaksanakan bersama-sama," kata Saleh.

Selain itu, Saleh meminta Kementerian Kesehatan mencari alternatif lain untuk menggantikan PSBB guna menekan laju penularan virus corona.

Infografis Yang Dilarang dan Tidak Saat PSBBInfografis Yang Dilarang dan Tidak Saat PSBB. (CNN Indonesia/Timothy Loen)
Ia pesimistis kampanye gerakan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) yang kerap digaungkan pemerintah bisa menekan laju penularan corona, di tengah rencana peniadaan PSBB.

"Gerakan itu kan dari awal sudah dikerjakan. Tapi masih aja tuh 170 ribuan sekian yang masih terpapar. Harusnya ada alternatif yang lebih solutif mengatasi Covid-19 ini," kata dia.

Saat ini total kasus konfirmasi positif virus corona di Indonesia pada 1 September bertambah 2.775 sehingga kumulatif menjadi 177.571 kasus. Dari jumlah tersebut, tercatat 128.057 orang sembuh dan 7.505 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir mengatakan Indonesia tak perlu lagi menerapkan PSBB meski pandemi virus corona belum selesai.

Kadir beralasan pembatasan sosial hanya akan menghambat perekonomian. Menurutnya, perekonomian yang terhambat justru akan menimbulkan masalah yang lebih besar di tengah pandemi. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar