Disdik Riau Siap Jalankan Program Pendidikan Vokasi, Pahmijan: SMK- Dudi dan Penguruan Tinggi Harus Saling Sinergis

  • Jumat, 14 Agustus 2020 - 08:31:09 WIB | Di Baca : 2220 Kali

 

Seriau,- Program kualitas pendidikan vokasi menjadi salah satu program unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI ). Saat ini majunya suatu negara bisa dilihat dari kualitas pendidikan vokasinya. Sebagai salah satu program strategis, Dinas Pendidikan Riau siap menjalankan pencapaian kualitas pendidikan vokasi tersebut

"Harus ada sinergis antara SMK, Dudi (dunia usaha dan industri) serta perguruan tinggi. Ketiga sektor ini harus bisa disatukan dan mendukung satu sama lain," kata Kepala Bidang SMK Disdik Riau Drs.H.Pahmijan, MPd, Kamis (13/8) di Pekanbaru

Program pendidikan vokasi ini, kata Pahmijan sudah dibahas tingkat nasional saat Rakor Koordinasi Pendidikan SMK se Indonesia di Jogyakarta baru-baru ini. Dalam program pendidikan vokasi tersebut, Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto mengatakan negara maju bisa diukur dari seberapa bagus pendidikan vokasinya. Makanya, Disdik Riau juga tengah melakukan terobosan bagaimana tamatan SMK ini banyak diterima di dunia usaha dan dunia industri. Sebab, bagaimana pun kualitas SDM sangat menentukan kemajuan suatu daerah." Saatnya kita siapkan tamatan SMK bisa kerja dan diterima di dunia industri. Peningkatan kualitas pendidikan vokasi tidak akan terjalin tanpa ada link and match dengan kebutuhan industri," kata Pahmijan

Menurut Pahmijan, dalam mendukung program pendidikan vokasi, seluruh SMK harus menjalin kerja sama dengan Dudi dalam hal praktek kerja industri (Prakrin) siswa, pemagangan guru, memberikan bantuan sarana pendukung pembelajaran, kemudian merekrut siswa tamatan SMK untuk bekerja di perusahaan dan lain sebagainya. Sedangkan perguruan tinggi bagaimana bisa melahirkan guru produktif bagi SMK dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa sebagai calon guru. Selain itu, perguruan tinggi harus menyiapkan kurikulum yang dibutuhkan oleh dunia industri."  Kita mendorong SMK untuk menjalin kerjasama dengan Dudi agar tamatan SMK bisa diterima di dunia kerja. Begitu juga perguruan tinggi bisa menyiapkan kurikulum yang dibutuhkan oleh industri," kata Pahmijan.

Ditambahkan Pahmijan, istilah "pernikahan massal" antara pendidikan vokasi dengan DUDI menjadi sangat penting. Dimana, ada faktor utama bagaimana kurikulum yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan yang dibutuh oleh dunia usaha dan industri." Ya, harus bisa disesuai dengan kebutuhan dunia kerja," ujar Pahmijan (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar