Erupsi Gunung Raung Tipe Strombolian yang Bisa Berlangsung Sebulan Lebih

  • Sabtu, 18 Juli 2020 - 21:07:55 WIB | Di Baca : 3067 Kali

SeRiau - Letusan Gunung Raung di Banyuwangi tergolong erupsi strombolian. Aktivitas letusan ini bisa terjadi sampai satu bulan lebih.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung, Mukijo. Strombolian merupakan jenis erupsi gunung berapi. Strombolian yakni semburan lava pijar dari magma yang dangkal. Umumnya terjadi pada gunung api yang sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

"Tipe letusan Strombolian. Untuk aktivitas belum bisa kita prediksi sampai kapan," ujarnya kepada detikcom, Sabtu (18/7/2020).

Gunung Raung meletus terakhir pada 2015 lalu. Gunung Raung mengeluarkan abu hingga radius 30 kilometer. Aktivitas Gunung Raung itu terjadi selama kurun waktu 2 bulan. Sementara di 2012, erupsi Gunung Raung terjadi selama 1 bulan.

"Durasi erupsi selalu panjang. Tahun 2015 selama 2 bulan, sementara di tahun 2012 selama satu bulan," tambahnya.

Erupsi Gunung Raung hari ini tercatat sebanyak 60 kali dengan gempa tremor sebanyak 70 kali. "Itu durasi hanya 12 Jam mulai pukul 00.00 WIB hingga 12 siang. Sementara tanggal 16 Juli kemarin sebanyak 10 kali dengan tremor 103 kali," tambahnya.

Situs Kementerian ESDM dan Situs Museum Gunung Api Merapi menjelaskan soal tipe erupsi Strombolian. Istilah strombolian diambil dari kata Stromboli, nama gunung api di Pulau Stromboli, Italia, yang terletak di Laut Thyrene, Mediterania.

Ciri-ciri erupsi strombolian yakni adanya erupsi-erupsi kecil dari gas dan fragmen-fragmen atau serpihan magma. Material yang diletuskan jatuh kembali ke dalam kawah atau di sekitar bibir kawah. Pada saat terjadi erupsi yang lebih besar, lava mengalir ke lereng di sekitarnya. Gunung api tipe strombolian mempunyai kawah, biasanya berbentuk lingkaran. Tubuh dan lereng gunung tersusun dari batuan yang berasal dari lava.

Tipe erupsi strombolian berbeda dengan tipe erupsi lainnya. Tipe erupsi hawaiian terjadi pada celah yang bentuknya lebih sederhana. Bentuk gunung jenis hawaiian biasanya seperti perisai. Tipe ini tergolong sebagai erupsi yang sangat eksplosif alias berdaya ledak tinggi, karena kekentalan magma juga lebih tinggi. Ada pula tipe erupsi vulkanian yang terjadi karena lubang kepundang tersumbat lava yang membeku. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar