Rekor Baru Positif Covid-19, Ubedilah Badrun: Pemerintah Bertanggung Jawab Atas Rekomendasi New Normal

  • Selasa, 09 Juni 2020 - 20:14:29 WIB | Di Baca : 1896 Kali

SeRiau - Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki tahap transisi menuju era new normal di tengah kasus pandemik Covid-19 semakin meningkat.

Per hari ini, Selasa (9/6) menjadi rekor baru penambahan jumlah kasus positif Covid-19, yakni sebanyak 1.043 orang. Rekor sebelumnya pada 21 Mei mencapai 973 orang.

Jumlah penambahan rekor baru ini terjadi di tengah masa transisi di mana banyak daerah sudah tidak menerapkan PSBB yang ketat lantaran sudah membolehkan warga untuk bekerja meskipun diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan.

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menyebutkan, kondisi tersebut bisa jadi adalah tanggung jawab pemerintah yang merekomendasikan new normal.

"Pemerintah dan lembaga survei yang merekomendasikan new normal harus bertanggung jawab atas situasi makin memburuknya kesehatan masyarakat karena bertambahnya positif Covid-19 hingga lebih dari 1000 orang dalam satu hari," ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/6).

Situasi yang memburuk ini, kata Ubedilah, harus dijadikan catatan penting bagi pemerintah agar tidak terburu-buru mengambil keputusan untuk memasuki kehidupan new normal.

"Jika pemerintah memaksakan kehendak itu artinya pemerintah mengabaikan nyawa rakyat dan terlalu mengutamakan ekonomi. Itu sama saja pada akhirnya ekonomi juga akan berantakan. Lebih parah karena pemerintah sama seperti membuka lapangan untuk bunuh diri massal," terangnya.

Bahkan, Ubedilah pun menilai bahwa pemerintah tidak berdaya menghadapi Covid-19 dan melepas masyarakat dalam situasi hukum rimba virus.

"Ini berbahaya, karena tafsirnya bisa mengarah pada biopolitik di mana kekuasaan menjadi kunci sengaja untuk membiarkan kematian rakyat," pungkas Ubedilah. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar