Soal Rossi, Ini Ultimatum yang Diberikan Lorenzo kepada Petinggi Yamaha

  • Ahad, 16 Desember 2018 - 20:19:28 WIB | Di Baca : 1466 Kali

SeRiau - Jorge Lorenzo akan membela panji Repsol Honda di MotoGP 2019. X-Fuera –julukan Lorenzo– meninggalkan Ducati Corse, tim yang dibela dalam kurun 2017 dan 2018 demi bergabung bersama pabrikan asal Jepang tersebut. Setelah kurang bersinar bersama Ducati, pembalap 31 tahun itu coba meraih kesuksesan bareng Honda, layaknya yang pernah dilakukannya bersama Yamaha dalam kurun 2008-2016.

Selama sembilan musim membela Yamaha, Lorenzo tiga kali merebut gelar juara dunia, tepatnya pada 2010, 2012 dan 2015. Akan tetapi selama membela Yamaha, tidak semuanya berjalan mulus bagi Lorenzo.

Ia sempat menjadi anak bawang karena terus-menerus berada di bawah bayang-bayang legenda hidup MotoGP yang notabene rekan setimnya, Valentino Rossi. Sempat dalam kurun 2008 dan 2009, Lorenzo bisa dibilang hanya menjadi ban serep dari Rossi.

Baru ketika Lorenzo keluar sebagai kampiun MotoGP 2010, manajemen Yamaha memberi perhatian lebih kepada sang pembalap, sehingga membuat Rossi hengkang ke Ducati pada 2011. Sempat dua musim membela Ducati, Rossi kembali membela Yamaha pada 2013.

Sekembalinya Rossi pada 2013, memulai kembali persaingan antara The Doctor –julukan Rossi– dan Lorenzo yang sudah meruncing pada 2010. Agar tidak menimbulkan konflik, Yamaha setuju untuk memberi sekat di garasi keduanya tiap kali hendak melakoni balapan.

Singkat kata, setelah Lorenzo menjuarai MotoGP 2015, hubungan keduanya semakin memburuk. Saat itu, Rossi menuduh Lorenzo meminta bantuan kepada Marc Marquez untuk keluar sebagai jawara MotoGP 2015.

Usai insiden itu, Lorenzo pun mulai tak nyaman membela Yamaha. Mengetahui kontraknya akan habis di pengujung MotoGP 2016, Lorenzo memberi ultimatum kepada manajer umum Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis, di awal 2016.

Saat itu, ia takkan membela Yamaha di MotoGP 2017 jika Rossi memperpanjang kontrak bersama tim berlogo Garpu Tala tersebut. Ternyata, Yamaha memilih memperpanjang kontrak Rossi selama dua tahun di pengujung Maret 2016.

Kesal Rossi memperpanjang kontrak, Lorenzo memilih mengikat kontrak bersama Ducati pada pertengahan April 2016, untuk mulai membela pabrikan asal Italia itu pada MotoGP 2017. “Anda harus memutuskan, pilih Rossi atau saya,” kata Lorenzo kepada Jarvis pada awal 2016, mengutip dari Speedweek, Minggu (16/12/2018).

Setelah berpindah tim, hubungan Lorenzo dan Rossi mulai membaik. Tidak jarang, kedua pembalap saling memberi pujian satu sama lain. Salah satu pujian yang dilemparkan Lorenzo setelah Rossi tampil impresif di MotoGP Malaysia 2018. Saat itu Lorenzo takjub dengan kecepatan Rossi yang sempat memimpin balapan, sebelum akhirnya terjatuh ketika race tinggal menyisakan empat lap. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar