Ngabalin Masuk KSP, Airlangga Senang Kadernya Ikut Bantu di Istana

  • Kamis, 24 Mei 2018 - 03:39:07 WIB | Di Baca : 1178 Kali

SeRiau - Politisi Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin ditunjuk menjadi tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP) bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi. Nantinya Ngabalin akan bertugas di bawah Deputi IV KSP.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto merasa bangga dan menyambut baik terkait sikap pemerintah yang menunjuk kadernya sebagai tenaga Ahli di KSP.

“Itu kan tenaga ahli di KSP, bagi Partai Golkar kalau kader kita membantu di lingkungan Istana ya bagus saja,” ungkap Airlangga di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).

Airlangga pun melihat, ditunjuknya Ali Ngabalin di KSP itu bukanlah sebuah masalah. Meskipun dahulu Ngabalin di masa lalu yang lebih banyak berseberangan dengan pemerintah.

“Kan jadi tenaga ahli di KSP. Enggak ada masalah,” ucap Airlangga.

Tak sampai disitu, Menteri Perindustrian itu juga tidak menampik bilamana hubungan Partau Golkar dengan Joko Widodo semakin mesra ditambah dengan diangkatnya Ali Ngabalin di dalam tenaga Ahli di KSP

“Tadi Pak Presiden kan dekat banget,” tandas Airlangga.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden telah menunjuk politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, untuk menempati posisi sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi untuk memperkuat peran lembaga yang didirikan dalam mengawal jalannya program Nawa Cita dari pemerintah.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, pengangkatan Ali Mochtar Ngabalin guna membantu Kantor Staf Presiden melakukan fungsi komunikasi politik kepada publik. Menurut dia, bekas Tim Sukses (Timses) Prabowo Subianto di Pilpres 2014 itu merupakan politikus senior dan memiliki banyak pengalaman dan jaringan.

"Tugasnya adalah sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden. Bukan sebagai Juru Bicara Presiden atau Staf Khusus Presiden. Dia akan membantu mengomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah begitu banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah dan memerlukan komunikasi kepada publik yang lebih luas,” kata Moeldoko, Rabu 23 Mei 2018.

Mantan Panglima TNI itu tidak mempersoalkan sikap politik Ngabalin di masa lalu yang lebih banyak berseberangan dengan pemerintah. Sebab, tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik.

"Bagi pemerintah, tidak ada yang namanya lawan politik. Semua adalah partner demokrasi," pungkas Moeldoko. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar