Pejabat senior organisasi sepak bola dunia FIFA, Juan Pedro Damiani, mengundurkan diri dari komite etik setelah namanya tercantum dalam berkas skandal keuangan yang disebut sebagai Panama Papers atau Dokumen Panama.

Panama Papers mengacu pada bocoran data firma hukum di Panama, Mossack Fonseca, yang berisi nama-nama yang terkait dengan perusahaan yang didirikan di kawasan yurisdiksi bebas pajak atau yang menerapkan pajak dengan nilai sangat rendah. Damiani, pengacara dari Uruguay, membantu membentuk komite etik FIFA. Bocoran dokumen memperlihatkan firma hukumnya melakukan kegiatan untuk tujuh perusahaan offshore yang memiliki kaitan dengan Eugenio Figueredo, mantan wakil presiden FIFA yang menghadapi tuduhan korupsi di Amerika Serikat. Dokumen ini sendiri tidak memperlihatkan kegiatan yang melanggar hukum. Komite etik FIFA saat ini tengah memastikan apakah ada aturan internal FIFA yang dilanggar oleh Damiani. Ia sudah menegaskan bahwa tidak ada aturan yang ia langgar. Dalam perkembangan lain, polisi di Swiss menggerebek kantor organisasi sepak bola Eropa UEFA di Jenewa, setelah 'tersangkut dengan Dokumen Panama'. Polisi secara khusus mencari kontrak yang ditandangani presiden baru FIFA, Gianni Infantino, yang ketika itu menjabat sebagai kepala layanan hukum UEFA. Dokumen kontrak ini terkait dengan hak siar pertandingan Liga Champions yang dijual kepada pengusaha yang kemudian dituduh menerima suap. FIFA dan UEFA mengatakan bahwa kesepakatan kontrak ini sesuai dengan peraturan yang berlaku. http://www.bbc.com/indonesia/olahraga