Korut Uji Nuklir, Trump Beri Peringatan ke Kim Jong-un

  • Senin, 09 Desember 2019 - 05:11:19 WIB | Di Baca : 1000 Kali

SeRiau - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan peringatan ke pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, terkait pengujian senjata nuklir.

Sebelumnya, seperti dilansir AFP, kantor berita Korut, KCNA, melaporkan pengujian yang sangat penting telah dilakukan di pusat kendali luar angkasa, Sohae.

"Kim Jong-un terlalu pintar dan telah begitu banyak kehilangan, segalanya sebenarnya, jika dia tetap mengambil langkah permusuhan," demikian kicauan Trump menyikapi kabar pengujian oleh Korut tersebut.

Pernyataan Trump itu bisa menjadi pemantik panas kembali hubungan dua negara yang sudah dibuka sejak 2018. Sejak Juni 2018, setidaknya Trump dan Kim Jong-un telah bertemu tatap muka sebanyak tiga kali.

"Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, tapi seharusnya memenuhi janji denukliralisasi terlebih dulu," kicau Trump.

Sebelumnya, Korut mengklaim bahwa saat ini mereka tidak lagi merundingkan masalah pelucutan senjata nuklir (denuklirisasi) dalam proses negosiasi pencabutan sanksi ekonomi dengan Amerika Serikat. Menurut Duta Besar Korut untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Kim Song, menyatakan keputusan itu diambil untuk menyiasati supaya AS mau mengikuti kemauan mereka karena dianggap mengulur waktu.

"Kami tidak akan berdialog panjang lebar dengan AS dan kini masalah denuklirisasi juga tidak akan dibahas lagi," kata Kim Song di New York, AS, seperti dilansir CNN, Minggu (8/12).

Kim Song juga menanggapi pernyataan bersama yang diterbitkan Belgia, Estonia, Inggris, Jerman, Polandia dan Prancis pada Rabu lalu yang mengecam uji rudal balistik Korut. Keenam negara itu menyatakan tindakan Korut mengancam kestabilan keamanan wilayah.

"Keenam negara anggota Uni Eropa ini hanya bikin repot diri sendiri karena seolah menjadi peliharaan AS, dan sebenarnya apa yang mereka dapat dari AS jika melakukan hal itu," kata Kim Song.

AS menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Korut karena melakukan program pengembangan senjata nuklir. Donald Trump, dan Kim Jong-un sudah dua kali bertemu untuk berunding di Singapura dan Vietnam.

Akan tetapi, negosiasi terakhir di Vietnam pada Februari lalu tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Dan setelah itu Korea Utara kembali meningkatkan ketegangan melalui serangkaian uji coba rudal.

Korea Utara juga dijatuhi serangkaian sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait program nuklir dan misil.

Pyongyang dan Washington memulai kembali pembicaraan nuklir di Swedia. Akan tetapi, lagi-lagi gagal menemui kata sepakat. Bahkan usai pertemuan itu, Korea Utara menyatakan tidak akan melanjutkan perundingan nuklir dengan AS kecuali mereka mengambil langkah untuk mengakhiri permusuhan.

Korut mengancam akan melanjutkan program senjata nuklir jika AS tak kunjung memberi jawaban terkait perundingan tersebut pada Desember ini. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar