Hanura: Program Aksi Ekonomi Prabowo-Sandi Hoax?

  • Kamis, 22 November 2018 - 00:20:25 WIB | Di Baca : 1129 Kali

SeRiau - Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir mengaku heran dengan program aksi ekonomi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Inas menanyakan, apakah poin nomor 30 program aksi ekonomi Prabowo-Sandi hanyalah hoax belaka? 

"Setelah membaca program aksi ekonomi Prabowo Sandi No. 30, yakni: 'Memperluas konversi penggunaan BBM kepada gas dan energi terbarukan dalam pembangkit listrik PLN,' sangat mengherankan! Karena program aksi ini ingin memperluas konversi BBM ke gas dan energi terbarukan, sehingga asumsi-nya adalah Prabowo beranggapan bahwa energi yang digunakan dalam pembangkit listrik PLN sebagian besar masih BBM," kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/11/2018).

Menurut Inas, faktanya BBM sudah sangat sedikit digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik PLN, yakni hanya tinggal 6,3% saja. Penggunaan gas alam juga sudah jauh lebih besar dari energi BBM itu sendiri.

"Ini berarti sama saja bahwa Prabowo Subianto sama sekali tidak tau apa-apa tentang Indonesia, akan tetapi bagaimana bisa seorang calon presiden Indonesia tidak pernah tau perkembangan dan pembangunan yang ada di negri-nya sendiri? Sehingga tidak tau bahwa BBM sudah sangat sedikit digunakan untuk pembangkit listrik! Menggelikan dan memprihatinkan!," ujarnya.

"Jadi tidak heran jika selama ini data yang digunakan Prabowo salah semua karena memang dia tidak tau apa-apa tentang negrinya, atau jangan-jangan malahan dia pura-pura tidak tahu lalu sengaja menggunakan data yang salah alias hoax?," lanjutnya.

Inas melanjutkan, jika benar bahwa Prabowo menggunakan data hoax dalam menyusun program aksinya, maka bisa dipastikan bahwa program aksi Prabowo tidak bisa dipertanggung jawabkan. Inas lalu mengungkapkan 6 jenis energi yang digunakan oleh pembangkit listrik di Indonesia, yang bersumber dari realisasi Bauran Energi 2010-2018 PLN.

"Panas bumi 5.25%, air 6.39%, gas alam 22.86%, batu bara 58.88%, BBM 6.3% dan surya/bayu/dll 0.32%," ungkapnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar