Gus Irfan Jubir Prabowo, Tim Jokowi Punya Tandingannya

  • Jumat, 02 November 2018 - 21:54:22 WIB | Di Baca : 1428 Kali

SeRiau - Salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari, Irfan Yusuf Hasyim bergabung ke kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin pamer banyaknya tokoh NUlain yang ada di belakang pasangan nomor urut 01 itu.

Menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, bergabungnya Irfan Yusuf Hasyim yang akrab disapa Gus Irfan tak akan membuat dukungan NU berubah arah ke Prabowo-Sandi. Ia lalu menyebutkan sejumlah tokoh NU yang kini ada di barisan Jokowi-Ma'ruf.

"Saya kira tidak akan memberi pengaruh yang besar atau signifikan, karena secara umum seluruh keturunan Mbah Hasyim Asy'ari lebih banyak di pihak Pak Jokowi, baik itu Mba Yenny Wahid dan keluarga besar, kemudian Gus Ipang Wahid (putra Gus Solah) sekeluarga besar kemudian Mas Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Pak Rommy (Romahurmuziy) Ketua Umum PPP," ujar Karding kepada wartawan, Jumat (2/11/2018).

Tokoh-tokoh tersebut menurut Karding menjadi representasi keturunan pendiri NU yang memiliki pengaruh kuat bagi nahdliyin. Kader NU pun dinilai lebih melihat tokoh-tokoh NU yang ia sebutkan itu.

"Selain memang juga NU sendiri secara institusional mendorong Kiai Ma'ruf menjadi wakil Pak Jokowi, jadi saya sih melihat selama ini yg memiliki track record yang panjang dan berkaitan dengan masyarakat dan penggalangan masyarakat ya yang saya sebut tadi," kata Karding.

"Masih banyak keluarga-keluarga yang ini, tetapi tidak banyak berkecimpung di bidang kemasyarakatan sehingga tentu pengaruhnya tidak akan terlalu besar," imbuhnya.

Prabowo-Sandiaga belakangan memang sedang mendekati basis NU. Mereka kerap berkunjung ke ponpes-ponpes di Jawa Timur, termasuk di ke Tebuireng, Jombang dan bertemu dengan Gus Solah (KH Salahuddin Wahid) sambil ziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari dan makam Gus Dur.

Menurut Karding, hal tersebut bukan serta merta membuat Gus Solah dan keluarga Tebuireng akan mendukung Prabowo-Sandi. Menerima tamu dengan tangan terbuka disebutnya sudah menjadi kebiasaan ulama NU.

"Tidak otomatis menggambarkan dengan diterimanya dia berkunjung itu sudah menjadi otomatis mendukung. Karena sifat dan ciri khas kiai yang tidak mau menolak siapapun. Untuk itu terkait dengan NU saya kira, NU tetap solid dan kompak mendukung pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf," kata Karding.

Politikus PKB ini yakin dukungan NU ke Jokowi-Ma'ruf solid meski Prabowo-Sandiaga bergerilya mendekat kader NU. Apalagi, kata Karding, mengingat posisi Ma'ruf Amin yang memegang posisi tinggi di ormas NU sebagai Rais A'am.

"Kehadiran Kiai Ma'ruf jadi simbol utama bagi kekompakan NU karena beliau merupakan representasi ulama-ulama NU. Kalau sampai tidak terpilih bisa jadi musibah terbesar bagi NU ke depan jadi tidak akan terjadi," sebutnya.

"Kemudian juga sebagian besar ulama rata-rata semua ke Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf di samping kader-kader dan aktivis, NU nya sendiri sebagian besar hampir seluruhnya ke Pak Jokowi," tambah Karding.

Anggota DPR ini pun kembali menyinggung nama-nama tokoh muda NU yang punya peranan besar meraup suara bagi Jokowi-Ma'ruf. Karding memastikan peranan mereka akan sangat besar memperoleh kemenangan.

"Mba Yenny, Cak Imin, Rommy, Gus Ipang, dan yang lain bersatu semua kompak mendukung dan bergerak bekerja untuk Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," tegasnya.

Belum lagi, menurut Karding, warga NU sudah menyadari kinerja Jokowi selama memimpin Indonesia di periode ini. Ditambah kehadiran Ma'ruf, mayoritas warga NU dipastikan akan memberikan suaranya untuk pasangan itu.

"Pak Jokowi ingin agar Kiai Ma'ruf sebagai tokoh muslim nanti setelah terpilih dapat mempercepat upaya pemberdayaan dan pembangunan pesantren dan NU secara khusus, secara umum umat muslim di Indonesia. Ini kesempatan baik bagi NU, kita ada di inti kekuasaan, inti pengambilan kebijakan dan keputusan yang akan berpengaruh pada masa depan NU," urai Karding.

Seperti diketahui, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menunjuk Gus Irfan sebagai jubir baru mereka. Gus Irfan merupakan salah satu pengasuh pondok pesantren di Jombang. Ia adalah anak KH Yusuf Hasyim, yang merupakan anak KH Hasyim Asy'ari.

Posisi Gus Irfan sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU) menjadi salah satu pertimbangan mengapa ia diajak bergabung oleh kubu Prabowo-Sandiaga. Irfan sendiri sudah menyatakan tertarik pada visi ekonomi keumatan dari Sandiaga. 

"Gus Irfan tentu akan banyak membantu komunikasi prabowo-Sandi di tingkat akar rumput, termasuk ke publik, terkait visi-misi kita yang sudah didorong Pak Prabowo-Sandi, terutama tadi ekonomi di pesantren," ungkap Koordinator Jubir BPN, Dahnil Anzar Simanjutak. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar