Di Markas PBB, Retno Tegaskan Komitmen RI Mitra Sejati Perdamaian

  • Rabu, 06 Juni 2018 - 02:26:51 WIB | Di Baca : 1092 Kali

SeRiau - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri resepsi diplomatik pencalonan Indonesia menjelang pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020. Retno meyakinkan para duta besar dan diplomat negara sahabat mengenai komitmen Indonesia sebagai mitra sejati perdamaian dunia.

Acara itu digelar di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (4/6). Uniknya, dalam resepsi diplomatik kali ini, para duta besar dan delegasi PBB menggunakan selendang batik.

"Sebagai kandidat anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia akan menyuarakan harapan dan pandangan negara-negara jika terpilih sebagai anggota non-permanen DK PBB dan menjadi bridge-builder serta dalam mewujudkan kesamaan cita-cita perdamaian dan kesejahteraan dunia," kata Retno seperti dalam keterangan tertulisnya.

Retno menyampaikan Indonesia mencalonkan diri untuk menjadi anggota tidak tetap PBB karena memiliki rekam jejak yang jelas. Rekam jejak Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan global dapat dilihat dari berbagai aksi dan kontribusi yang dibangun dalam beberapa dekade. 

Terkait isu kemanusiaan, Retno menjelaskan Indonesia hadir dan berada di depan saat negara negara anggota PBB membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk pada bencana alam Haiti, Fiji, dan Nepal. Demikian pula para penggiat kemanusiaan Indonesia yang saat ini berada antara lain di Cox Bazaar, Rakhine State, Gaza, dan Marawi.

"Terkait dengan kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia, saat ini ribuan personel pasukan perdamaian Indonesia bertugas di berbagai misi perdamaian PBB di dunia," ujarnya. 

Menurut Retno, hal itu merupakan contoh sebagian kecil dari kontribusi Indonesia. Indonesia akan terus berkontribusi bagi masalah perdamaian dan kesejahteraan dunia. 

"Rekam jejak suatu negara tidak dapat dibentuk dalam satu hari atau bulan," tuturnya.

Untuk memenangi kursi DK PBB melalui proses pemilihan di Majelis Umum PBB pada 8 Juni 2018, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa dan harus mendapatkan dukungan dari setidaknya dua pertiga anggota PBB. Jika terpilih, Indonesia akan resmi mengisi kursi tersebut terhitung 1 Januari 2019.

Kampanye Indonesia untuk DK PBB telah dimulai sejak peluncurannya pada 2016 di New York dan selalu mengusung prioritas Indonesia untuk menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, memastikan sinergi antara melanggengkan perdamaian dan agenda pembangunan berkelanjutan, serta memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.

Indonesia sebelumnya menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar