BNN: Harga Sabu di Indonesia Lebih Mahal dari Emas

  • Ahad, 15 April 2018 - 12:50:26 WIB | Di Baca : 1744 Kali

SeRiau - Maraknya peredaran narkoba di Indonesia ternyata bukan dipicu dari harganya yang murah. Bahkan, untuk narkoba jenis sabu, harganya lebih mahal dari emas.

Deputi Pengembangan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Dunan Ismail mengatakan, peredaran narkoba di Indonesia sangat marak karena masuk dalam pangsa pasar yang potensial. Masih banyak orang yang memesan narkoba meski harganya cukup mahal.

"Jangan salah, harga sabu itu lebih mahal dibandingkan emas atau logam mulia per gramnya. Sabu satu gram bisa Rp 1,8-2 juta. Sedangkan, emas itu hanya Rp 400 ribu-Rp 600 ribu," kata Dunan Ismail di Bandung, seperti dikutip dari Antara, Minggu (15/4).

Dunan menjelaskan, saat ini angka prevalensi pengguna narkoba di Indonesia mencapai 1,77 persen atau 3,3 juta penduduk Indonesia. Angka ini sudah terbilang turun sejak tahun 2014 yang mencapai 5 juta orang.

"Kalau dari angka prevalensi itu sudah ada penurunan. Saya kira itu hasil kita bersama," imbuh dia.

Dunan menilai, pemerintah terus berkomitmen untuk bisa menurunkan jumlah pengguna narkoba di Indonesia setiap tahunnya. Segala upaya yang dilakukan diharapkan bisa menurunkan angka pengguna narkoba hingga 0,5 persen dari jumlah penduduk pada 2019.

Tantangan untuk memberantas narkoba di Indonesia memang tidak kecil. Terlebih saat ini ada 71 narkoba jenis baru yang masuk ke Indonesia.

Masyarakat diminta untuk turut aktif memberantas peredaran narkoba di lingkungan masing-masing. Dunan juga meminta warga tak perlu sungkan atau ragu melaporkan anggota keluarganya yang terlibat penyalahgunaan narkoba agar bisa segera direhabilitasi.

"Jadi Kalau ada yang terkena narkoba segera lapor ke BNN atau polisi, itu tidak akan kena hukum. Malah kalau ada pihak-pihak seperti di dalam keluarga ada yang kena narkoba tapi tidak lapor itu malah bisa kena sanksi hukum," ucap dia. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar