'Koalisi 212' Bikin Rematch Prabowo Vs Jokowi di 2019?

  • Selasa, 20 Februari 2018 - 14:10:35 WIB | Di Baca : 1244 Kali

Jakarta - SeRiau

Koalisi Gerindra-PAN dan beberapa parpol lain mengusung Prabowo Subianto jadi penantang Jokowi di Pilpres 2014. Akankah koalisi yang dulu bernama 'Koalisi Merah Putih' itu akan kembali menghadirkan duel klasik Jokowi vs Prabowo di Pilpres 2019?

Koalisi Merah Putih, yang begitu tenar dengan lambang garuda merah dan sebutan KMP pada Pilpres 2014, mengusung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Parpol yang tergabung adalah Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB, dan Golkar. Koalisi ini kala itu solid menantang Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang dipimpin PDIP, yang mengusung Jokowi-JK.

Setelah Jokowi-JK keluar sebagai pemenang pilpres, KMP masih sesumbar bakal bertahan jadi koalisi permanen. Namun komitmen itu perlahan-lahan luntur, satu demi satu parpol anggota KMP bergabung menjadi parpol pendukung Jokowi-JK dan tentu mendapatkan menteri di Kabinet Kerja. Setelah drama politik panjang, kini tinggal Gerindra dan PKS yang bertahan di koalisi permanen itu. Belakangan, PAN mulai muncul lagi sebagai wajah oposisi meski punya menteri di Kabinet Kerja, yakni MenPAN-RB, yang dijabat Asman Abnur.

Meski anggota KMP memudar dan situasi makin rumit karena hasil survei elektabilitas Prabowo Subianto makin turun, Gerindra masih terus sesumbar akan mencapreskan Prabowo pada 2019. Isu ini dijaga begitu kuat meski survei demi survei menunjukkan hasil seragam soal penurunan kekuatan Prabowo yang sampai kini masih jadi kandidat penantang terkuat buat Jokowi.

Konsistensi Gerindra menyuarakan Prabowo sebagai capres lawan tanding Jokowi mulai menuai sambutan dari parpol eks KMP. Paling tidak setelah pengambilan nomor urut parpol kemarin, PAN mulai menyinggung koalisi lagi dengan Gerindra dalam pilpres mendatang.

"Ini yang unik dari hasil undian nomor urut parpol. Pertama, nomor urut Gerindra dan PAN kalau digabung menjadi 212. Kok bisa kebetulan seperti ini. Jangan-jangan Gerindra dan PAN itu memang jodoh, he-he-he...," kata anggota Wanhor PAN, Dradjad Wibowo, tak lama setelah memastikan PAN mendapatkan nomor urut 12 di Pemilu 2019, Senin (19/2/2018). 

'Koalisi 212' ini hasil penggabungan Gerindra yang dapat nomor urut 2 dengan angka 12 yang merupakan nomor urut PAN. Bicara soal 'koalisi 212' dan jodoh, Dradjad tak langsung bicara soal peluang Prabowo berduet dengan Ketum PAN, seperti pada pilpres lalu. Namun hubungan Prabowo dan Ketum PAN saat ini, Zulkifli Hasan, sebenarnya sangat baik. Mereka kerap bertemu membahas banyak persoalan terkini, bahkan saat posisi PAN ada di barisan pendukung Jokowi seperti saat ini. Mungkinkah duet ini lagi yang akan diusung 'KMP reborn' menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2019? Ataukah 'Koalisi 212' dan parpol oposisi lain akan memunculkan capres alternatif menjadi penantang kuat Jokowi?

Isu santer memang Prabowo bakal melepas tiket capres ke tokoh lain yang dipandang mampu menaklukkan Jokowi. Nama-nama yang beredar antara lain Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo. Namun isu santer itu dibantah mentah-mentah oleh Gerindra.

"Itu hoax, isu memunculkan Pak Prabowo jadi king maker atau Pak Prabowo jadi cawapresnya Jokowi itu dimunculkan orang yang ketakutan Pak Prabowo jadi presiden," kata Waketum Gerindra Fadli Zon, yang masih yakin sekali pada akhirnya koalisi pendukung Prabowo akan kembali solid.

Siapa pun yang diusung, akankah 'koalisi 212' atau kelak jadi 'KMP reborn' ini bakal berbuat banyak di Pilpres 2019?*#

Sumber: detiknews





Berita Terkait

Tulis Komentar