Studi: Seks Bikin Penyintas Serangan Jantung Lebih Sehat

  • Jumat, 02 Oktober 2020 - 00:06:22 WIB | Di Baca : 3296 Kali

 

SeRiau - Sebuah studi baru menemukan, orang yang pernah mengalami serangan jantung dapat meningkatkan harapan hidupnya dengan mendapatkan kehidupan seksual yang baik.

Kesimpulan di atas ditemukan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology pada Rabu (23/9). Studi menyebutkan, hubungan seks baik untuk kelangsungan hidup para penyintas serangan jantung.

Penelitian dilakukan dari hipotesa yang menemukan bahwa banyak orang berhenti berhubungan seks setelah mengalami serangan jantung. Kebanyakan orang berpendapat bahwa hubungan seks akan memicu episode lain dari serangan jantung.

"Aktivitas seksual adalah penanda kesejahteraan diri, secara fisik dan psikis," ujar salah satu penulis studi, Profesor Yariv Gerber dari Tel Aviv University, Israel, melansir CNN.

Sebanyak 495 pasangan diikutsertakan dalam penelitian tersebut. Peneliti mengamati peserta penelitian selama 20 tahun. Rata-rata pasien berusia di bawah 65 tahun saat mengalami serangan jantung pertamanya pada tahun 1993 silam.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa pasangan yang mempertahankan atau meningkatkan intensitas aktivitas seksual dalam enam bulan pertama setelah serangan jantung memiliki risiko kematian 35 persen lebih rendah daripada mereka yang berhenti berhubungan seks atau mengurangi frekuensi aktivitas seks.

Peneliti menemukan bahwa setelah 22 tahun sejak serangan jantung pertama, sebanyak 211 pasien atau 43 persen dari total partisipan dilaporkan meninggal dunia.

Dalam studi tersebut, para peneliti juga mengamati beberapa faktor lain seperti obesitas, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi. Hasilnya, kebanyakan kematian disebabkan oleh kondisi yang bersifat non-kardiovaskular seperti kanker.

Melanjutkan aktivitas seksual setelah serangan jantung, lanjut Gerber, menjadi salah satu tanda tubuh yang sehat. Hal tersebut pada akhirnya akan mengubah gaya hidup yang lebih sehat secara umum.

Sementara masih banyak orang takut akan aktivitas fisik seperti hubungan seksual yang dapat memicu serangan jantung, peneliti justru menemukan bahwa risiko masalah jantung akan berkurang dengan aktivitas fisik yang teratur.

"Pasien sebaiknya melakukan aktivitas seksual secepat mungkin, beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit akibat serangan jantung," ujar Gerber.

Gerber mengatakan, aktivitas seksual menjadi penanda untuk pemulihan tubuh yang lebih baik. Kebugaran fisik yang lebih baik, hubungan romantis yang lebih kuat, dan kekuatan mental untuk bangkit kembali dari guncangan peristiwa serangan jantung membuat para pasien menjadi lebih baik.

Namun, Gerber menggarisbawahi bahwa penelitian yang dilakukannya tidak mengasumsikan aktivitas seksual sebagai satu-satunya faktor yang memperpanjang angka harapan hidup.

"Banyak parameter kesehatan fisik dan psikososial yang diperlukan untuk menjaga aktivitas seksual secara teratur. Sehubungan dengan hal ini, manfaat dari aktivitas seksual itu sendiri masih jadi bahan perdebatan," pungkas Gerber.

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar