Pimpinan Komisi I DPR: Kesejahteraan TNI Butuh Atensi, Masih Jauh dari Layak

  • Kamis, 03 September 2020 - 23:01:16 WIB | Di Baca : 2252 Kali

SeRiau - Wakil Ketua Komisi I DPR Bambang Kristiono sepakat dengan pernyataan anggota Komisi I DPR F-PKS, Sukamta, yang prihatin dengan kesejahteraan prajutit TNI. Menurut Bambang, kesejahteraan prajurit TNI masih jauh dari layak.

"Kesejahteraan prajurit pada saat ini, masih jauh dari standar hidup yang layak, apalagi bagi mereka-mereka yang sedang bertugas di daerah operasi," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).

Bambang membandingkan harga-harga di daerah operasi prajurit TNI yang lebih mahal dari harga-harga di pulau Jawa. Padahal, menurutnya, uang makan dan lauk pauk untuk prajurit tidak jauh berbeda.

"Harga-harga di daerah penugasan biasanya jauh di atas harga rata-rata yang ada di Pulau Jawa, sementara perbedaan uang makan dan lauk pauk antara mereka-mereka yang di daerah penugasan dan prajurit-prajurit yang ada di basis, tidak jauh peningkatan dan perbedaannya," ujarnya.

Bambang yang juga mantan prajurit TNI itu mengaku prihatin dengan kesejahteraan prajurit TNI. Ia pun meminta kesejahteraan prajurit lebih diperhatikan.

"Kondisi ini memang sangat memprihatinkan dan butuh atensi serta perhatian kita bersama. Bagaimana kita bisa memelihara dan meningkatkan profesionalisme para the men behind the guns apabila kondisinya terus seperti ini?" ungkapnya.

Lebih lanjut, politikus Partai Gerindra itu meminta TNI lebih memprioritaskan kesejahteraan para prajurit, di samping melakukan modernasisasi pada perlengkapan.

"Menurut saya, selain memodernisasi alat peralatan dan perlengkapan, TNI juga harus fokus dan juga memprioritaskan kesejahteraan prajurit-prajuritnya," ujar Bambang.

Sebelumnya, perihal kesejahteraan prajurit TNI diangkat dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan. Anggota Komisi I DPR Sukamta menilai kecemburuan prajurit TNI terkait kesejahteraan institusi lain kerap jadi pemicu keributan.

Sukamta awalnya bicara soal keprihatinannya terhadap kesejahteraan prajurit TNI dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan, Rabu (2/9) kemarin. Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono menanggapi Sukamta dengan menyatakan dia pun menangis jika melihat kesejahteraan prajurit TNI.

"Karena ini rapat terbuka, saya tentu enggak bisa menjawab dengan secara terbuka, karena nanti menyangkut hal-hal yang sifatnya sensitif. Tapi saya setuju, saya pun menangis, Pak, sama seperti Bapak, begitu saya masuk ditugaskan Pak Presiden membantu Pak Prabowo," ujarnya.

Sukamta membandingkan kesejahteraan prajurit TNI dengan personel Polri. Menurut Sukamta, kesejahteraan prajurit TNI berada di bawah personel Polri. Dia lalu mengungkapkan tunjangan yang didapat prajurit TNI.

"Iya, selama ini, kesejahteraan Prajurit TNI masih memprihatinkan dan jauh dari standar layak," kata Sukamta kepada wartawan, Rabu (2/9).

"Perumahan yang biasanya sangat sederhana dan jumlahnya belum memenuhi, uang kompensasi tugas yang dengan standarnya masih harga 20 tahun yang lalu, sampai tunjangan kinerja yang belum cukup. Misalnya, uang lauk-pauk Rp 32 ribu per hari per keluarga, untuk prajurit yang ditugaskan ke daerah jauh atau di kapal beberapa bulan, Rp 14 ribu per hari," papar Sukamta. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar