Di Survei, Koalisi Jokowi Lebih Dominan Dibanding 'Koalisi 212'

  • Ahad, 25 Maret 2018 - 23:15:58 WIB | Di Baca : 1329 Kali

SeRiau - Wacana Koalisi 212 berembus dari pihak Habib Rizieq Syihab. Partai Gerindra, PAN, dan PKS menyambut baik ide itu. Adapun PBB menimbang dengan kritis. Bagaimana prospek kejayaan koalisi ini dari kaca mata survei Pemilu?

Dari catatan pemberitaan yang dihimpun detikcom, Minggu (25/3/2018), ada tiga survei sejak awal tahun yang menunjukkan elektabilitas parpol-parpol yang hendak berlaga di Pemilu 2018, termasuk parpol-parpol Koalisi 212. Koalisi 212 berisi partai yang berseberangan dengan parpol-parpol pendukung Jokowi (PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, Hanura, PPP, ditambah PSI dan Perindo).


1. Survei Poltracking Indonesia

Survei Poltracking Indonesia yang dirilis pada 18 Februari 2018 menunjukkan kemenangan untuk parpol pendukung Jokowi, yakni PDIP. 
Survei menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi, dilakukan pada 27 Januari sampai 3 Februari 2018, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,83%. 

Survei ini berangkat dari pertanyaan soal partai yang dipilih responden bila Pemilu Legislatif digelar. Hasilnya sebagai berikut:

1. PDIP 26,5%
2. Partai Gerindra 13,4%
3. Partai Golkar 11,3% 
4. Partai Demokrat 6,6% 
5. PKB 6%
6. PKS (4,6%) 
7. PAN (3,6%)
8. Partai NasDem (3,3%)
9. PPP (2,7%)
10. Partai Hanura (2,3%)
11. Perindo (2,1%)
12. PSI (2,1%)
13. PBB (0,5%)
14. PKPI (0,3%)
lainnya (0,2%)
tidak tahu/tidak menjawab (15,2%). 


2. Survei Populi Center

Survei dirilis pada 28 Februari. Juara elektabilitas parpol di survei ini masih sama dengan survei Poltracking, yakni PDIP. Survei digelar di 34 provinsi di Indonesia pada 7-16 Februari 2018. Ada 1.200 responden yang diwawancara dengan dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei +- 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Proporsi gender dalam survei ditentukan 50:50.


Berikut adalah hasilnya apabila Pemilu Legislatif digelar:
1. PDIP 28,6%
2. Partai Golkar 10,7%
3. Partai Gerindra 10,2%
4. PKB 7,9% 
5. PPP 4,3 %
6. NasDem 4,1%
7. Perindo 3,9%
8. Partai Demokrat 3,1%
9. PKS 2,8%
10. PAN 1,5%
11. Partai Hanura 0,5%
12. PSI 0,3%
13. PBB 0,3%
14. Partai Berkarya 0,1%
Tidak tahu/tidak jawab 21,8% 


3. Survei PolcoMM Institute

Survei dirilis pada Minggu, 25 Maret hari ini. Survei ini menerapkan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Survei tersebut dilakukan dengan wawancara langsung secara tatap muka pada responden, pada 18 Maret-21 Maret 2018 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin of error sebesar 2,83%.

Lagi-lagi PDIP yang memuncaki peringkat survei. Berikut adalah persentase jawaban responden survei saat disodori pertanyaan soal pilihannya di Pileg 2019 nanti:
1. PDIP 19,25%
2. Gerindra 14,42%
3. Golkar 13,08%
4. Demokrat 7,08%
5. PKB 4,50%
6. PKS 3,92%
7. PAN 3,75%
8. NasDem 2,57%
9. PPP 2,50%
10. Hanura 1,67%
11. Perindo 1,17%
12. PSI 0,33%
13. PBB 0,25%
14. Partai Berkarya 0,08% 
15. Partai Garuda 0,08%. 


Dari ketiga survei itu, terlihat elektabilitas partai-partai Koalisi 212 (Partai Gerindra, PKS, PAN, PBB) bila dibandingkan elektabilitas partai-partai pendukung Jokowi (PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, Hanura, PPP, ditambah PSI dan Perindo). Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman menilai tidak masuk akal partainya kalah dari PDIP di survei elektabilitas partai yang digelar PolcoMM Institute. 

"Tentu pengen satu, makanya tadi enggak masuk akal secara partai jadi nomor dua, tapi ada yang pingin Pak Prabowo tidak maju lagi," ujar Habiburokhman usai rilis survei PolcoMM Institute di Hotel Alia Cikini, Jakarta, tadi.

sumber detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar