Anies Dikritik Tak Acuhkan Mundurnya Dirut PD Dharma Jaya

  • Senin, 19 Maret 2018 - 19:34:28 WIB | Di Baca : 1190 Kali

SeRiau - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menyayangkan sikap Gubernur Anies Baswedan yang menurutnya tak peduli atas pengunduran diri Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati.

Menurut Gembong, Anies tampak mempersilakan bos badan usaha milik daerah (BUMD) di bidang pangan itu mundur, tanpa berusaha mempertahankannya.

"Seharusnya, Pak Anies sebagai gubernur dan atasan mencari tahu apa penyebab dia mengundurkan diri," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI itu saat dihubungi, Senin (19/3).

Gembong juga berpendapat Anies seharusnya mengajak Marina duduk bersama mencari solusi, bukan malah membiarkan masalah itu menjadi konsumsi publik.

Sikap Anies itu menurut Gembong berbeda dengan apa yang diperlihatkan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. yang memohon agar Marina tetap bertahan sebagai bos PD Dharma Jaya. Terlebih, saat ini DKI akan memasuki masa bulan Ramadan.

Gembong menilai perbedaan sikap itu karena keduanya memiliki latar belakang yang berbeda pula. Sebelum duduk di kursi birokrat, Anies adalah akademisi sedangan Sandi adalah pengusaha. 

"Pak Sandi profesional murni, pebisnis murni sehingga beliau sangat hormat ketika melihat yang profesional," kata Gembong.

"Beliau menghargai betul skill seseorang ketika memangku jabatan tertentu karena tidak semua orang punya skill yang dimiliki oleh Bu Marina itu," lanjutnya.

Menurut Gembong, masalah antara Marina dengan Pemprov DKI sebenarnya bisa dihindari jika ada komunikasi dan koordinasi yang baik antara satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI dan PD Dharma Jaya. 

Dengan komunikasi dan koordinasi itu, lanjut dia, keterlambatan pencairan dana kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) yang dikeluhkan Marina tidak akan terjadi. PD Dharma Jaya pun tak perlu berutang ke pemasok daging ayam.

Gembong berharap Anies-Sandi memperbaiki komunikasi dengan SKPD supaya kejadian serupa tidak terulang.

"Karena ini posisi keberhasilan pemerintah lima tahun ke depan," ujarnya.

Marina sebelumnya mengaku belum menerima PSO dari Pemprov DKI untuk penyediaan daging ayam murah bersubsidi. Dana PSO tahun 2018 sebanyak Rp41 miliar belum cair sejak November 2017. 

Akibatnya, perusahaan Marina harus berutang Rp80 milyar kepada para pengusaha yang memasok daging ayam. 

sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar