Mahfud MD di antara Jokowi dan Prabowo

  • Sabtu, 17 Maret 2018 - 10:21:53 WIB | Di Baca : 1237 Kali

SeRiau - Fenomena tak biasa terjadi di Pilpres 2019. Dalam pertarungan ini justru terjadi perebutan di kursi wakil presiden. Bukan tanpa alasan, sebab sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa calon kuat di Pilpres tahun depan hanya Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Sederet nama cawapres muncul. Di antaranya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuziy, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mewakili partai.

Tak kalah menarik, dari unsur di luar partai ada nama Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, Sri Mulyani, terakhir muncul sosok mantan Ketua MK Mahfud MD. Seluruh nama ini didorong menjadi wakil Jokowi atau Prabowo.

Indonesia Corruption Watch (ICW) salah satu LSM antikorupsi yang mendorong nama Mahfud MD untuk mendampingi Jokowi. Mahfud dinilai cakap, berpengalaman dan bersih untuk menjadi calon wakil presiden dari incumbent.

ICW menilai, Mahfud sosok bersih dan negarawan. Serta memiliki visi menegakan hukum dan berani membasmi mafia hukum.

Mantan Menhan era Gus Dur ini merasa senang namanya dinilai layak maju sebagai cawapres. Tapi dia menekankan, tak ingin bermanuver agar namanya muncul di tengah kontestasi jelang Pilpres 2019 itu.

"Soal saya karena saya katakan tidak ingin, tidak inginnya itu tidak aktif tetapi saya juga bukan tidak mau. Karena kalau tak mau itu diartikan sombong," kata Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).

Mahfud mengakui bukan perkara mudah dipilih menjadi seorang calon wakil presiden. Sebab, hal itu harus mendapatkan persetujuan dari si calon presiden, partai koalisi serta relawan pemenangan pemilu. Tak ingin bermanuver agar dipilih, Mahfud pilih menyerahkan sepenuhnya kepada partai koalisi.

"Pada akhirnya nanti bersama calon yang bersangkutan, taruh lah koalisi yang sudah ada bersama Pak Jokowi yang tentu menentukan bersama koalisinya," tegas mantan ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 lalu itu.


Masuk bursa cawapres Prabowo

Rupanya nama Mahfud MD juga dilirik oleh Gerindra. Bahkan, Mahfud MD menjadi salah satu di antara 15 nama cawapres yang tengah dipertimbangkan oleh Gerindra untuk mendampingi Prabowo di pilpres nanti.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan, dalam daftar 15 nama Cawapres itu ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Juga ada nama Mahfud MD, Rizal Ramli, AHY dan Muhaimin Iskandar.

Prabowo hingga kini belum menentukan sikap apakah bakal maju atau tidak. Sementara DPD Gerindra tingkat provinsi telah mendesak agar mantan Danjen Kopassus itu maju. Rencananya, April 2018 nanti Prabowo baru akan memberikan jawaban atas desakan kader itu.

"Besok yang di awal April itu, itu adalah pernyataan sikap, jawaban Pak Prabowo terhadap ya jawaban itu. Jadi ini baru internal Gerindra, setelah itu baru kemudian kita bicara komunikasi dengan partai-partai yang lain," kata Ferry.

Terkait namanya yang masuk dalam bursa cawapres Prabowo, Mahfud lagi-lagi hanya berani menjawab diplomatis. Menurut dia, hal itu urusan partai koalisi. Meskipun, dia tak akan menolak jika diajak bicara tentang rencana tersebut.

"Kalau misalnya nanti panggilan sudah arahnya dasar yang menentukan partai-partai terkait Capres mengarah ke situ, nanti bisa dibicarakan lebih lanjut," kata Mahfud ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (16/3).

Kemudian dia juga menghormati dengan adanya hal itu. Dia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan partai politik untuk memilih.

"Kita menghargai dan memberi pintu yang terbuka yang lebar kepada parpol dan presiden untuk mencari pasangan cawapresnya, siapapun mereka putuskan ya kita harus terima," kata Mahfud.


sumber Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar