Sudah 4 Kali Adipura Lepas,  Firdaus- Ayat Dianggap Gagal

  • Selasa, 01 Agustus 2017 - 13:46:24 WIB | Di Baca : 1001 Kali
Pekanbaru, SeRiau- Untuk keempat kalinya, Kota Pekanbaru, gagal mendapatkan piala Adipura dibidang tata kelola kebersihan lingkungan. Poin "quatrick" kali gagal mendapat adipura ini tercatat di masa pemerintahan Firdaus-Ayat di tahun 2012, 2015, 2016 dan 2017. Kepastian Pekanbaru gagal meraih penghargaan Adipura diketahui dari  daftar yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Dimana, dalam daftar tersebut penghargaan Adipura tahun 2017 sudah diumumkan.  Untuk wilayah Provinsi Riau, Kabupaten Siak salah satu Kabupaten yang berhasil atau berhak mendapat piala Adipura 2017 dan 2 yang lainnya Kabupaten Bengkalis, Teluk Kuantan. Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Golkar, Yose Saputra menyayangkan lepasnya kembali piala adipura bidang kebersihan untuk Kota Pekanbaru itu. Menurutnya, Pemerintahan Firdaus-Ayat di periode kedua ini dinilai gagal membangun tata kelola kebersihan. "Walikota Pekanbaru Firdaus MT lalai dalam melakukan pengawasan kinerja kebersihan di Kota Pekanbaru. Ini sudah kali keempat gagal. Artinya memang tidak beres dan Walikota tidak serius dalam mengatasi kebersihan Kota Pekanbaru," cetus Yose, saat dikonfirmasi wartawan Selasa (01/08/17) malam. Menurutnya, Kota Pekanbaru sebagai barometer dan ibukota Provinsi Riau, harus lebih baik dari Kabupaten lain. Gagalnya mendapatkan bidang kebersihan ini katany, tentu mengancam investor untuk datang ke Kota Pekanbaru. "Ini (gagal kebersihan,red) jelas mengancam investasi. Kita khawatir nanti menjadi preseden buruk, orang sudah tahu kota Pekanbaru ini kota yang punya nilai investasi tinggi. Kalau situasinya seperti ini, saya takut investor lari," ungkapnya. Persoalan sampah di Pekanbaru jnj, sebelumnya sudah pernah dia sampaikan keberatan kepada Walikota Pekanbaru. Namun, keberatan yang disampaikannya tidak mendapat respon yang baik. Padahal tujuannya sangat baik dalam mengkritisi apa yang harus diperbaiki kedepannya. "Sistem manajemen pengelolaan sampah di Pekanbaru ini yang buruk. Dulu waktu diswastanisasikan saya menolak. Untuk apa urus sampah sampai miliaran ini dilakukan multiyears. Untuk apa perda pengelolaan sampah ini, ngga ada guna, kalau urusan sampah masih belum selesai cabut aja perdanya," tegasnya. Sebelumnya, Kota Pekanbaru tahun 2017 masuk dalam nominasi Adipura. Sejak masuknya nominasi itu, kritikan terus datang dari DPRD Kota Pekanbaru. Salah satunya Ruslan Tarigan, Anggota Fraksi PDI P DPRD Kota Pekanbaru. Ruslan menilai keanehan dan atas masuknya kota Pekanbaru dalam Nominasi Adipura. Padahal sebelumnya diketahui seluruh wilayah kota Pekanbaru di teror sampah dan sampai tunggakan gaji petugas kebersihan. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar