Periksa Novel di Singapura, Polda Metro Koordinasi dengan KPK

Jakarta, SeRiau- Penyidik Polda Metro Jaya berencana pergi ke Singapura untuk meminta keterangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tentang kasus penyiraman air keras. Namun, menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, sebelum ke Singapura, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPK sebelum berangkat ke Singapura. "Nanti kita akan koordinasi dengan interpol Singapura, dengan KPK. Koordinasi dulu kira-kira bagaimana, kapan berangkatnya kita koordinasikan dulu," kata Argo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/6). Selain berkoordinasi dengan KPK, Argo menyatakan, polisi akan mempertemukan saksi-saksi yang melihat kejadian penyiraman air keras secara langsung. "Saksi kita konfrontasi di Jakarta," ujarnya. Hingga kini, kata Argo, Polda Metro Jaya telah memeriksa 56 saksi kasus penyiraman air keras Novel. Namun, Polda belum mengetahui ciri-ciri pelaku penyiraman.  "Belum (ciri-ciri pelaku), kita konfrontasi lagi saksi-saksi tadi yang melihat seperti apa," katanya. Argo juga mengatakan, belum ada indikasi keterlibatan aparat dalam kasus penyiraman Novel.  "Mudah-mudahan tidak ada, kalau ada kita sidik," ujarnya. Peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel terjadi 11 April 2017. Ia disiram air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Jakarta Utara . Akibat siraman air keras itu, mengalami luka parah pada kedua matanya. Hingga kini Novel masih menjalani perawatan di Singapura.  Meskipun polisi telah memeriksa sejumlah orang yang dicurigai sebagai pelaku teror, namun belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.  Dalam wawancaranya kepada Time, Novel mengatakan, ada keterlibatan petinggi Polri dalam teror penyiraman keras itu.( Sumber : Cnn Indonesia)