Pekanbaru.SeRiau
Sebanyak 168 siswa Paket C (setara SMA) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Hangtuah mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS), Minggu (12/3). Ujian ini sudah berlangsung sejak tanggal 3 Maret lalu dan berakhir hari ini.
" Ujian ini merupakan syarat wajib yang harus mereka lalui sebelum ikut dalam ujian nasional (UN) bulan April mendatang," kata Kepala PKBM Hangtuah, Andi M Amir, Minggu (12/3/2017).
Dikatakan Andi, peserta menjalani ujian untuk 12 mata pelajaran untuk program IPS. Di antaranya Pendidikan Agama, PPKN, bahasa Indonesia, seni budaya, matematika, pendidikan jasmani, budaya melayu Riau, geografi, sejarah dan ekonomi. Terkait soal ujian, disusun oleh tim dari Forum PKBM Kota Pekanbaru. Peserta mengerjakannya dalam lembar komputer. Menurut Andi, pelaksanaan ujian oleh 168 peserta itu dibagi dalam dua gelombang. Mereka dibagi dalam empat kelas yang masing-masingnya diawasi dua tutor. Sebelumnya ujian, ada proses pembelajaran yang dilakukan rutin sebagaimana sekolah formal. "Kita aktif melakukannya," kata Andi.
Disamping itu, agar siswa siap menjalani ujian, digelar try out selama proses pembelajaran. Materi-materi yang bakal diujikan dikupas oleh tutor. Andi yakin, dengan persiapan yang mereka lakukan, para siswa dapat mengerjakan soal dengan baik. Selanjutnya, bulan April mendatang, siswa PKBM Hangtuah juga bakal mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). "Ini pertamakalinya bagi PKBM Hangtuah menjalani UN dengan berbasis komputer. Kami dijadwalkan ujian di SMKN 2 Pekanbaru," kata Andi.
Meski perdana, Andi yakin siswanya mampu menjalani UNBK. "Saya katakan pada siswa agar selalu optimis, semangat jalani UNBK. Tak perlu ragu dan hadapi saja. Apalagi sebelum ujian juga sudah ada simulasi yang direncanakan berlangsung tiga kali," ujarnya
Sejauh ini, Andi mengaku PKBM-nya sudah melahirkan lebih 3.000 alumni. Di antaranya sudah banyak yang berhasil. Bahkan ada yang sudah menjadi anggota legislatif. PKBM Hangtuah juga mengaku terbantu dengan langkah pemerintah yang berkomitmen dalam menerapkan kesetaraan pendidikan luar sekolah dengan pendidikan formal. Dimana, lulusan paket A sampai C bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah formal hingga ke perguruan tinggi negeri. "Di Unri tahun lalu ada tujuh orang alumni kami yang lolos," kata Andi.
Hal ini menunjukkan bahwa lulusan PKBM Hangtuah sudah cukup berhasil untuk diarahkan. PKBM juga membuka peluang bagi mereka yang putus sekolah untuk kembali menjalani pendidikan yang layak. Sehingga masa depan mereka lebih baik lagi.
Sementara itu, Penilik Unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Limapuluh, Syafruddin BM menilai, sejauh pantauannya, ujian berlangsung lancar. PKBM Hangtuah juga dianggapnya sudah terarah sesuai ketentuan yang berlaku. "Cukup bagus. Baik itu dalam proses belajar maupun ujiannya," kata dia. Sementara, jika ada yang kurang akan diarahkan oleh UPTD." Selama ini orang memandang ssbelah mata pendidikan nonformal. Karena itu pemerintah mulai mengangkat PKBM. Di antaranya dengan mensejajarkan lulusan. Bahkan proses belajar mengajarnya pun terus dibenahi dengan menerapkannya secara rutin," kata Syafruddin.
Setelah Paket C, beberapa waktu kedepan PKBM Hangtuah juga bakal melakukan ujian akhir untuk 79 peserta Paket B (setara SMP) dan 20 orang peserta Paket A atau setara Sekolah Dasar. (zal)
