MENU TUTUP

Nadiem Sebut Meski UN Dihapus Anggaran Ujian Berkurang

Kamis, 12 Desember 2019 | 22:52:09 WIB | Di Baca : 1301 Kali
Nadiem Sebut Meski UN Dihapus Anggaran Ujian Berkurang

SeRiau - Ujian Nasional (UN) resmi dihapus di tahun 2021 mendatang dan digantikan dengan asesmen kompetensi dan survei karakter Namun, menurut Mendikbud Nadiem Makarim, penggantian tersebut tidak lantas membuat anggaran yang dibutuhkan berkurang.

"Banyak masyarakat, di media juga, yang berharap dengan tidak adanya UN, itu akan menghemat dana," ungkap Nadiem di DPR RI, Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (12/12).

Pasalnya, Nadiem mengungkapkan, asesmen kompetensi dikerjakan dengan tes berbasis komputer. Sehingga, anggaran yang dibutuhkan tidak terlalu jauh berbeda dari penyelenggaraan UN.

"Kenyataannya, mau tes apa pun, jika dikerjakan secara elektronik, maka akan sama cost-nya, dana yang digunakan untuk penyelenggaraan (sama)," tegasnya.

Ia menekankan, informasi ini perlu dicatat agar masyarakat tidak terlalu berekspektasi berlebihan. Meski ada perubahan sistem, namun dana penyelenggaraannya akan tetap sama.

"Ekspektasi masyarakat perlu dijaga, bahwa itu sebenarnya masih ada (dananya). Karena ini computer based test, jadi dana penyelenggaraan itu sama saja. Itu poin yang cukup penting agar tidak salah ekspektasinya," ungkap Nadiem.

Keputusan untuk menghapus UN merupakan salah satu dari empat kebijakan 'Merdeka Belajar' yang dikeluarkan Kemendikbud. Nantinya, UN akan diganti dengan asesmen kompetensi berdasarkan kemampuan literasi dan numerik serta penguatan pendidikan. (**H)


Sumber: kumparan.com


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

SE Kadisdik Riau Tentang Larangan Perpisahan di Hotel Dinilai Forkom Waktunya Kurang Tepat

2

PT Putra Kemasindo di Sidak  Komisi IV,  Di Warnai Adu Mulut

3

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

4

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

5

Open House Hari Kedua di Kediaman Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho Dihadiri 3.000 Warga