SeRiau - Untuk menghidupkan kembali Stadion Utama Riau yang berada di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, Gubernur Riau teken MoU dengan investor asing asal Singapura.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Doni Aprialdi, bahwa pada Sabtu (17/1) kemarin ada kunjungan dari pengusaha Singapura, Mr Nazar Isyam yang didampingi oleh Syafri Bistaman dari Jakarta dan salah satu mantan pemain Klub Santos dari Brazil, Alberto Neneca untuk melihat langsung Stadion Utama.

"Sebenarnya sudah dua kali mereka kunjungan kesini, dan mereka menyatakan sangat tertarik dan melakukan MoU dengan Pak Gubernur Riau, Syamsuar. Paling tidak MoU awal ini adalah menyatakan kesungguhan mereka, bahwa mereka akan menggunakan Stadion Utama ini untuk iven-iven internasional. Mereka akan sesegera mungkin membawa pemain-pemain top dunia itu untuk berlaga di sini," kata Doni, Minggu (19/1/2020).

"Kita berharap, dengan hidupnya Stadion Utama Riau ini, bisa menjadi salah satu sport tourism yang memang akan membawa masyarakat banyak datang kesini. Dan itulah bentuk MoU nya," katanya.

"Setelah itu baru ada perjanjian-perjanjian yang nantinya setelah perbaikan-perbaikan yang ada di Perda dan Pergub kita. Sehingga tidak ada yang dilanggar dan tidak ada yang menghambat suatu investasi di stadion ini," sebutnya.

"Mereka melihat stadion kita yang berkapasitas 45 ribu penonton ini, mereka kagum dan mereka sungguh-sungguh ingin memakai stadion ini setiap saat," ungkapnya.

Dengan begitu kata Doni, kita tidak lagi terbebani oleh biaya operasional ini, dan bahkan lapangan ini dapat menghasilkan PAD yang cukup signifikan untuk keuangan daerah.

"Begitu mereka kontrak, berapa mereka bayar untuk stadion ini pertahunnya. Dan mereka berhak mengelola ini secara professional. Dan mereka bisa menjadikan stadion ini seperti stadion di negara mereka," terangnya.

Sementara itu, Nazar Isyam yang merupakan Investor asal Singaura itu menilai bahwa Stadion Utama Riau sangat bagus dan luas.

"Stadion ini sudah bagus, sayang saja jika tidak dimanfaatkan dengan baik," ujar Nazar dalam bahasa Melayu, Sabtu (18/1/2020).

"Di dalam stadion bagus dan bisa menampung banyak penonton, di luar stadionnya juga luas," sebutnya.

Ditambahkan oleh Alberto Argagao Neneca, salah satu mantan pemain dari Klub Santos, Brazil ini juga menilai bahwa stadion ini sangat bagus. Akan tetapi budah dan gaya hidup orang Brazil dan Indonesia berbeda.

"Di Brazil, sepak bola adalah nomor satu. Sepak bola diajarkan sejak bayi, bahkan bayi yang masih dalam kandungan sudah dikenalkan dengan bola," mata Alberto dala bahasa Inggris.

"Dimana-mana, orang di Brazil bermain bola. Namun disini saya tidak melihat orang yang bermain bola," katanya.

"Sepak bola di Brazil menyatukan banyak orang. Di sini, saya ingin mengajak orang-orang bermain bola," pungkasnya. (**H)