Peduli Buruh Migran, Liverpool Tolak Hotel Mewah di Qatar

  • Senin, 04 November 2019 - 23:08:00 WIB | Di Baca : 1035 Kali

SeRiau - Liverpool menolak menempati hotel mewah di Qatar saat melakoni turnamen Piala Dunia Antar klub pada 11-21 Desember mendatang di Kota Doha.

Sebagai juara Liga Champions musim lalu Liverpool berhak tampil di Piala Dunia Antarklub tahun ini. Juara Liga Champions Eropa mendapat jatah langsung tampil di babak semifinal pada 18 Desember.

Saat di Doha, Qatar, nanti Liverpool rencananya akan menempati hotel bintang lima, Marsa Malaz Kempinski di kawasan pulau buatan di Pearl-Qatar.

Tetapi dikutip dari Daily Mail, tim asuhan Jurgen Klopp menolak hotel mewah tersebut karena latar belakang yang buruk dalam pembangunannya. Menurut laporan Athletic, Liverpool melakukan penolakan setelah mengutus delegasi ke Qatar.

Pada Oktober 2018, penyelidikan Guardian mengungkapkan pekerja migran yang dipekerjakan hotel Marsa Malaz Kempinski mendapatkan gaji di bawah upah minimum dan melanggar undang-undang perburuhan.

Petugas keamanan di hotel itu bekerja selama 12 jam dalam suhu 45 derajat celsius dan menghasilkan sedikit lebih dari 8 poundsterling atau setara dengan Rp144 ribu sehari.

Athletic menambahkan, Liverpool kini memberi tahu FIFA dan pihak berwenang Qatar tentang keputusan mereka dan memilih pindah ke sebuah hotel di daratan yang tidak menimbulkan kekhawatiran semacam itu.

Langkah Liverpool mencari penginapan lain atas kemauan sendiri diprediksi akan meningkatkan pengawasan terhadap Qatar yang selama ini diisukan kerap terlibat atas kasus pelecehan pekerja migran.

FIFA dan pihak berwenang di Qatar diklaim responsif dengan semua permintaan juara bertahan Liga Champions tersebut. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar