Jalan Tol Jakarta ke Surabaya Bisa Ditempuh 10 Jam

  • Senin, 12 November 2018 - 11:31:30 WIB | Di Baca : 1184 Kali

 

SeRiau - Jalan Tol Trans Jawarute Jakarta menuju Surabaya yang berjarak 760 Kilometer (Km) diperkirakan hanya akan menempuh waktu perjalanan paling lama 10 jam. Syaratnya, tak ada kemacetan di salah satu jalur, termasuk di ruas terpadatnya, yakni ruas Jakarta-Cikampek.

Namun, estimasi waktu tempuh Jakarta menuju Surabaya via jalan tol akan molor menjadi 14 jam, jika ruas tol Jakarta-Cikampek yang berjarak 63 kilometer masih mengalami kepadatan lalu lintas.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (Persero) Desy Arryani mengatakan pihaknya masih berupaya keras untuk mengurangi kepadatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Dia menjanjikan kepadatan di ruas Jakarta-Cikampek akan berkurang signifikan dalam enam bulan ke depan atau menjelang Lebaran 2019.

"Waktu tempuh sangat pendek, idealnya tidak lebih dari 10 jam. Kami harapkan pada lebaran 2019 sudah lancar (Jakarta-Cikampek), Itu (waktu tempuh 10 jam) kalau Jakarta Cikampek sudah lancar, sudah ada 'elevated' jarak jauh, sudah ada jalan yang lebih longgar," ujarnya seperti dikutip Antara, Minggu (11/11).

Ketika kepadatan Jakarta-Cikampek sudah bisa dikurangi secara signifikan, Desy bahkan memperkirakan konektivitas Jakarta-Surabaya bisa dilakukan pulang-pergi dalam satu hari.

"Jadi manfaat ke arus logistiknya cukup besar, asalkan dipersiapkan dengan baik," kata dia.

Selama ini, Perusahaan pelat merah bisnis pengelola jalan tol itu mengelola dan mengoperasikan 13 ruas dari 20 ruas tol di Jaringan Tol Trans Jawa. Termasuk tiga ruas tol yang akan segera dioperasikan akhir tahun ini, yaitu Tol Batang-Semarang, Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi, dan jalan Tol Gempol-Pasuruan Segmen Pasuruan-Grati.

Desy menargetkan tiga ruas tol beroperasi saat perayaan liburan Natal dan akhir tahun 2018. Untuk tahap awal, ketiga ruas tersebut belum dikenakan tarif karena masih dilakukan sosialisasi tarif dan uji coba.

"Jadi, ini diresmikan semua tahun ini, tetapi mungkin tarifnya awal tahun depan. Awal Januari 2019," ujarnya.

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar